TEMPO.CO, Jakarta - Gaya hidup kurang bergerak atau olahraga menjadi musuh terbesar kesehatan. Salah satu yang sering dibahas adalah duduk berjam-jam setiap hari bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, bahkan kematian dini. Saking berbahayanya, duduk lama disebut memiliki risiko yang sama dengan merokok.
Baca juga: Sidang MK, Ini Tips Duduk Berjam-Jam Tanpa Risiko Kesehatan
Tapi ternyata ada yang lebih bahaya dari itu, yaitu menonton televisi atau TV lebih dari empat jam di rumah setiap hari. Menurut penelitian yang dimuat Journal of American Heart Association pada Juni 2019, orang yang menonton televisi lama memiliki risiko 50 persen lebih besar mengalami serangan jantung, stroke, atau kematian dini dibandingkan dengan mereka yang menonton televisi hanya sebentar.
Dikutip dari Today, temuan ini berdasarkan survei yang melibatkan sekitar 3.600 orang di Mississippi, Amerika Serikat. Peserta yang terlibat melaporkan seberapa lama mereka menonton TV, berapa lama mereka duduk di meja kerja, dan berapa sering mereka berolahraga. Mereka lalu dipantau selama delapan tahun.
Salah satu peneliti, Keith Diaz, seorang asisten profesor Columbia University, New York City, mengatakan ada dua dugaan yang menyababkan bahaya ini. Pertama, orang yang menonton TV cenderung tidak bergerak, sementara orang yang duduk berjam-jam di kantor masih melakukan aktivitas lain, berkomunikasi dengan rekan kerja, bahkan mengikuti acara di kantor.
Kedua, menonton TV biasanya dilakukan setelah makan besar. “Kombinasi makan besar dan kemudian duduk dan tidak melakukan apa pun berjam-jam benar-benar beracun dan berbahaya," kata Diaz.
Baca juga: 5 Gangguan Kesehatan Ini Mengancam Orang yang Sering Duduk Lama
Tapi risiko kesehatan menonton TV lama lenyap ketika seseorang berolahraga selama 150 menit atau lebih per minggu. Olahraga yang dilakukan bisa ringan maupun berat, seperti jalan cepat, lari, berenang, dan bersepeda.
TODAY | TIMES OF INDIA