TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Andalas Padang Eva Decroli mengatakan mereka yang memiliki sifat genetik, disertai keadaan lingkungan yang kurang baik, kelebihan berat badan, kurang olahraga dan makan berlebih akan mudah terjangkit diabetes melitus tipe 2. Ia menjelaskan ketika secara klinis tubuh tidak mampu lagi memproduksi insulin untuk mengompensasi peningkatan resistensi insulin maka terjadi keadaan toleransi glukosa terganggu atau disebut dengan prediabetes.
"Ketika resistensi insulin semakin meningkat dan fungsi sel B pankreas menurun maka terjadi fase awal prediabetes menjadi diabetes melitus tipe 2," ujarnya pada orasi ilmiah pengukuhan guru besar tetap bidang Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unand.
Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit ancaman manusia pada abad 21 karena berdasarkan data WHO pada 2000 jumlah penderita di atas usia 20 tahun berjumlah 150 juta, namun pada 2025 akan membengkak jadi 300 juta orang dan pada 2030 diperkirakan mencapai 439 juta orang.
Di Indonesia biaya kesehatan terbesar tersedot pada penanganan penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke yang semuanya didasari oleh adanya diabetes melitus tipe 2 sebelumnya, kata dia. Menurut Eva melaksanakan olahraga secara rutin minimal 150 menit per pekan dapat mencegah terjangkit diabetes melitus tipe 2. "Memperbaiki kebiasaan buruk dengan gaya hidup sehat dan mengurangi asupan kalori efektif mencegah diabetes melitus tipe 2," katanya.
Menurut dia melalui intervensi gaya hidup yang intensif dapat menurunkan insiden diabetes melitus tipe 2 sebesar 58 persen dalam tiga tahun. "Ini lebih baik daripada pencegahan dengan menggunakan obat-obatan, untuk olahraga 150 menit per minggu dapat dilakukan dengan berjalan kaki karena dapat membakar 700 kalori per minggu," katanya.
Selain itu menyampaikan upaya pencegahan lainnya yang dapat dilakukan adalah menurunkan berat badan minimal tujuh persen. Menurunkan berat badan berupa mengurangi makan dan meningkatkan aktivitas fisik akan mengurangi risiko diabetes pada orang yang kelebihan berat badan, katanya.
Ia memberi saran diet untuk pencegahan diabetes diantaranya mediterania yaitu rendah kalori dan lemak. Diet tinggi kacang-kacangan, buah berry, dadiah, kopi dan teh berhubungan dengan penurunan risiko diabetes, sedangkan daging merah, gula , minuman manis berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes melitus tipe 2, katanya.
Ia juga menyentil kebiasaan merokok yang dapat meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2. "Evaluasi terhadap kebiasaan merokok dan kampanye berhenti merokok harus dirutinkan dan diviralkan guna pencegahan diabetes," kata dia.