Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Tindakan Preventif Kanker agar Tak Muncul Ketakutan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com
Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat perlu berpartisipasi untuk mendorong, mencegah, mendeteksi, dan mengobati penyakit kanker. Health Claim Senior Manager Sequis, Yosef Fransiscus, mengatakan secara umum risiko kanker berkembang karena banyak faktor, antara lain paparan zat kimia, sinar matahari yang berlebihan, paparan radikal bebas, stres yang tinggi, gangguan hormonal, usia menua, kelebihan berat badan, sering mengalami radang dan infeksi.

Kanker juga bisa dipicu oleh gaya hidup yang buruk, seperti merokok, sering mengonsumsi miras, pola makan tinggi lemak, banyak gula, dan kurang serat. Namun demikian, kanker dapat juga terjadi karena memiliki riwayat penyakit tertentu, misalnya radang usus yang berpotensi berkembang menjadi kanker usus. Bisa juga karena kelainan genetik yang dapat mengganggu sistem kerja tubuh.

Adapun, faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker dapat berbeda pada setiap kasus dan biasanya tidak hanya dipicu oleh satu faktor. Namun, pada umumnya karena ada sel abnormal yang tumbuh tak terkendali sehingga merusak sel normal di sekitarnya dan bagian tubuh lain.

"Sebenarnya, tubuh kita memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel yang abnormal. Tetapi bila mekanismenya gagal, maka sel abnormal tersebut akan tumbuh tak terkendali," katanya.

Semua dokter dan para ahli pastinya menyarankan agar masyarakat rajin melakukan cek kesehatan secara berkala dan mempraktekkan gaya hidup sehat, seperti menghindari paparan radiasi, asap, dan zat kimia, menjaga lingkungan tetap bersih, rutin berolahraga, serta konsumsi makanan sehat yang berserat tinggi dan rendah lemak serta gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Melakukan pemeriksaan medis setidaknya 3 bulan sekali walau tidak sakit adalah tindakan preventif agar jika ada gejala dapat ditangani sejak dini. Memberikan vaksin pada anggota keluarga juga sangat baik, misalnya vaksin hepatitis B dan HPV. Hal-hal tersebut merupakan langkah preventif untuk meminimalkan serangan kanker, terlebih buat yang rentan secara genetik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia melanjutkan, masalah yang umum terjadi dalam masyarakat adalah kurangnya kesiapan menghadapi kenyataan jika anggota keluarga terdiagnosa kanker. Misalnya, takut akan kematian, takut pada efek kemoterapi atau radioterapi, takut jika telah dinyatakan sembuh lalu timbul lagi, takut tidak mampu membayar biaya pengobatan, takut hilangnya pendapatan, dan takut tergerusnya keuangan keluarga dan mengganggu kelangsungan hidup anggota keluarga lain.

Ketakutan ini tidak hanya terjadi pada pasien, tetapi juga pada keluarga. Padahal, mereka yang terdiagnosa kanker idealnya perlu bebas stres, jiwa yang gembira, mendapatkan makanan bergizi, dan diberikan dukungan moral.

"Haruslah kita sadari bahwa jarang ada kanker yang sembuh 100 persen. Fakta yang sering terjadi adalah pasien masuk masa statis atau sedang tidak berkembang dan ini bukanlah sembuh," kata Yosef.

Itu sebabnya, mereka yang telah dinyatakan sembuh atau yang biasa disebut penyintas diwajibkan tetap melakukan kontrol ke dokter spesialis onkologi dan dokter gizi. Anggota keluarga pun perlu mempersiapkan diri dan finansial sehingga jika perjalanan hidup pasien sampai pada titik terakhir, tidak menambah stres baru.

Dia menambahkan, karena kanker dapat menyerang siapa saja dan belum ada cara meminimalkan risikonya, maka Anda perlu menambah pengetahuan dan referensi agar lebih preventif dan tidak antipati pada penyembuhan medis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.