Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasca Operasi, Mengapa Orang Tidak Nafsu Makan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi menjenguk orang sakit. Hopkinsmedicine.org
Ilustrasi menjenguk orang sakit. Hopkinsmedicine.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak nafsu makan umumnya dialami oleh orang yang sedang sakit. Akan tetapi, penyebab tidak nafsu makan tak melulu karena sakit, melainkan bisa juga akibat efek samping obat-obatan, stres berlebihan, hingga kondisi medis tertentu. Lantas, manakah penyebab tidak nafsu makan yang patut diwaspadai? Simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.

Nafsu makan menurun tentu pernah dialami oleh hampir setiap orang. Penyebabnya pun sudah pasti berbeda-beda. Jika nafsu makan menurun, Anda akan merasa lemas. Pada kasus yang ekstrem, tidak nafsu makan terus menerus dapat mengalami penurunan berat badan. Bila tidak ditangani dengan tepat, nafsu makan menurun dapat menyebabkan kondisi medis yang serius.

Maka dari itu penting untuk mengetahui penyebab tidak nafsu makan berikut ini:

1. Mengalami infeksi yang diakibatkan oleh bakteri atau virus
Salah satu penyebab tidak nafsu makan yang umum terjadi pada setiap orang adalah infeksi bakteri atau virus. Misalnya, pilek dan flu, infeksi pernapasan, gangguan pencernaan, asam lambung, alergi, keracunan makanan, sakit perut, hingga sembelit. Kondisi ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, nafsu makan akan kembali muncul bila Anda sudah pulih atau saat gejala penyakit tersebut menghilang.

2. Mengonsumsi obat-obatan
Konsumsi obat-obatan tertentu jadi penyebab tidak nafsu makan
Konsumsi obat tertentu dapat menyebabkan nafsu makan menurun
Beberapa jenis obat-obatan yang dikonsumsi dapat menjadi penyebab tidak nafsu makan selanjutnya. Jenis obat-obatan yang dapat memengaruhi nafsu makan seseorang, antara lain obat sedatif atau obat tidur, beberapa jenis antibiotik, obat imunoterapi. Ada pula obat-obatan kemoterapi, obat kodein dan morfin yang membuat nafsu makan Anda semain berkurang.

Seseorang yang baru saja menjalankan prosedur operasi biasanya juga mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini karena dipengaruhi oleh obat anestesi yang digunakan selama operasi berlangsung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Stres
Ada beberapa faktor psikologis yang menjadi penyebab tidak nafsu makan, salah satunya adalah stres. Stres dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan nafsu makan. Pada beberapa orang, kondisi ini bersifat sementara. Artinya, nafsu makan akan kembali muncul jika penyebab stres hilang. Selain stres, penurunan nafsu makan dari sisi psikologis juga disebabkan bila Anda sedang sedih, merasa tertekan, berduka, cemas, gangguan makan (bulimia atau anoreksia). Jika dibiarkan terus-menerus, penyebab tidak nafsu makan karena stres dapat berakhir pada penurunan berat badan.

4. Mengalami kondisi medis tertentu
Siapa sangka bahwa tidak nafsu makan terus menerus dapat disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menurun. Akibatnya, Anda bisa saja mengidap sejumlah penyakit berbahaya, seperti gangguan pencernaan, seperti irritable bowel syndrome dan penyakit Crohn. Anda juga mungkin mengalami gagal jantung, diabetes, gagal ginjal kronis
Penyakit hati kronis. Selain itu, ada pula kondisi kadar kalsium tinggi dalam darah, hipotiroid yakni kondisi kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid lebih sedikit. Ada pula hipertiroid, yakni kondisi kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid lebih banyak. Ada pula masalah kanker lambung, kanker usus besar, kanker ovarium, kanker pankreas, HIV, dan demensia yang akan berakibat pada nafsu makan Anda.

5. Faktor usia
Nafsu makan menurun umum terjadi pada orang lanjut usia. Selain karena konsumsi obat-obatan, penyebab tidak nafsu makan pada orang lanjut usia adalah perubahan fungsi kerja tubuh sehingga memengaruhi sistem pencernaan, hormon, serta indera perasa dan penciuman.

SEHATQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

2 hari lalu

Badan pesawat Alaska Airlines Penerbangan 1282 Boeing 737-9 MAX, yang terpaksa melakukan pendaratan darurat dengan celah di badan pesawat, terlihat selama penyelidikan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) di Portland, Oregon, AS. 7 Januari 2024. NTSB/Handout melalui REUTER
Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

3 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

5 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

5 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

10 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

13 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.