TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang sulit tidur di malam hari. Padahal, orang dewasa setidaknya membutuhkan tidur berkualitas 7-9 jam. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sepertiga orang dewasa tidak cukup tidur. Sementara, diketahui jika tidak cukup tidur, dapat membuat kecemasan bertambah buruk, terutama di tengah pandemi virus corona.
Mayra Mendez, seorang psikoterapis mengungkap ada beberapa cara untuk tidur nyenyak, bahkan jika sedang cemas. Pertama, jadwalkan waktu tidur dan bangun setiap hari.
Sebelum tidur, Anda juga bisa melakukan rutinitas dengan kegiatan menenangkan, seperti mandi atau membaca buku. Hindari gawai sebab dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa orang yang menggunakan gawai sebelum tidur akan merasa lebih mengantuk pada pagi hari. Kemudian, jangan melakukan aktivitas yang membuat stres, seperti mengelola keuangan, satu jam sebelum tidur.
"Jika memikirkannya menjelang waktu tidur akan memicu stres," ujarnya.
Anda juga bisa melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga di siang hari. Sebuah ulasan ilmiah pada 2017 menemukan bahwa olahraga dapat meningkatkan efisiensi dan durasi tidur terlepas dari mode dan intensitas aktivitas.
Cobalah meditasi terutama ketika dalam kekhawatiran, ketakutan, atau stres. Penelitian menemukan bahwa meditasi dengan mengelola pikiran dapat membantu orang dewasa untuk tidur lebih cepat.
Mendez merekomendasikan untuk mengonsumsi melatonin. Melatonin merupakan hormon alami yang bisa dikonsumsi sekitar dua jam sebelum tidur dan menyebabkan perasaan mengantuk.
Meskipun belum ada bukti konklusif, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen melatonin dapat membantu mengatasi insomnia. Melatonin juga membantu mengatasi kecemasan sebelum menjalani prosedur bedah.
Namun, sebelum mengonsumsinya, lebih baik bertanya terlebih dulu ke dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat. Terkadang, masalah tidur dapat membuat kecemasan. Jika Anda belum tertidur dalam 20 menit, bangunlah dan lakukan sesuatu yang menenangkan.
"Biarkan otak tenang," sebut Mendez.
Kecemasan, stres, dan insomnia sangat berkaitan erat. Penelitian telah menunjukkan bahwa stres menyebabkan kurang tidur. Menurut Mendez, cukup tidur adalah bagian dari perawatan untuk mengelola kecemasan.