Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami 4 Tahap Pengembangan Obat Corona, Butuh Waktu 18 Bulan

image-gnews
ilustrasi obat (pixabay.com)
ilustrasi obat (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terdapat dua strategi utama pengembangan obat virus corona alias Covid-19, yaitu pengembangan obat yang digunakan kembali (drug repurposing), dan pengembangan obat herbal. Dalam konteks drug repurposing, pemerintah memilih untuk menggunakan avigan dan kloroquin, yang aslinya merupakan obat influenza dan infeksi parasitik.

Dosen Departemen Bioinformatika, Fakultas Biosains, Indonesia International Institute for Life Sciences Arli Aditya Parikesit mengatakan alasan mengapa strategi drug repurposing digunakan, karena strategi ini yang paling efisien dibanding yang lain.

Terutama karena informasi mengenai adsorpsi, distribusi, metabolisme, dan toksisitas (ADME-TOX) obatnya pada hewan dan manusia sudah ada, sehingga akan lebih mudah untuk desain eksperimentalnya dari tahap awal, sampai dengan tahap akhir pengembangan obat itu sendiri.

"Namun strategi pengembangan obat herbal juga penting, karena ini terkait pemanfaatan kearifan lokal bangsa kita, dan ini penting untuk prestise kebangsaan kita," ucap Arli saat dihubungi Tempo.co, Minggu 5 April 2020.

Strategi ini dipilih, lanjut dia, karena salah satunya terinspirasi dengan Cina yang sangat berhasil dengan pengembangan obat berbasis herbal mereka. Namun perlu melakukan uji ADME-TOX yang sangat komprehensif untuk mengkaji kandidat obat dari sumber herbal tersebut, karena selama ini mereka diformulasikan sebagai jamu, yang banyak campurannya.

Arli menjelaskan jika dalam mengembangkan obat ada 4 tahapan, berikut deskripsi masing-masing tahapan yang dimaksud:

  1. Tahap in silico
    Tahap ini menggunakan metoda komputasi untuk mendesain cetak biru obat (lead compound). Metode ini berpusat pada kurasi basis data biologis, dan analisis data kurasi tersebut. Tahap in silico ini adalah domain para bioinformatisi seperti yang tim Arli lakukan.

  2. Tahap in vitro
    Nah, tahap kedua adalah tahap in vitro. Di tahap in vitro, desain obat yang ditemukan oleh bioinformatisi akan disintesis oleh pakar biomedis, farmasi, dan bioteknologi kedokteran, untuk kemudian diuji pada sel.

  3. Tahap in vivo
    Tahap ketiga adalah tahap in vivo, dimana kandidat obat tersebut akan diuji coba pada hewan, seperti mencit, kelinci, atau bahkan pada monyet makaka. Tahap in vivo biasanya dilakukan orang farmasi, kedokteran, dan biomedis.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  4. Tahap uji klinis
    Tahap terakhir adalah uji klinis, yang paling menentukan. Di tahap ini, dokter merupakan person in charge yang sangat menentukan, karena mereka menguji obat pada pasien, dan mengkaji respon pasien terhadap obat tersebut.

    "Untuk memasuki tahap uji klinis juga tidak mudah, karena kita harus mempresentasikan desain eksperimen kepada Komisi Etik Kedokteran di Fakultas Kedokteran yang bereputasi. Komisi etik ini beranggotakan pakar farmakologi, virologi, internist, maupun spesialisasi yang terkait dengan pengujian obat," ucap Arli.

Setelah lolos uji klinis, baru disiapkan perizinannya ke badan Pengawas Obat dan Makanan, maupun marketing obatnya. Keseluruhan tahapan ini bisa dilalui minimal dalam 18 bulan, dan dalam banyak kasus akan lebih lama dari rentang waktu tersebut. Investasi yang disiapkan juga tidaklah kecil.

Jadi dari keempat tahap tersebut, bioinformatisi fokus terutama pada tahap pertama, bukan pada tahap lainnya. Mengapa bioinformatika akhirnya digunakan sebagai awal dari tahap-tahap lainnya?

"Karena bioinformatika berperan sangat penting dalam efisiensi dana, waktu, dan SDM untuk keseluruhan eksperimen tersebut. Jika cetak biru di tahap pertama sudah bagus, diharapkan di tahap-tahap selanjutnya sudah menjadi semakin baik," ungkapnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

16 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

18 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

2 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

3 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.