TEMPO.CO, Jakarta - Manusia sewajarnya merasa bosan saat kegiatan sosial sangat terbatas. Kala pandemi virus corona, ada banyak alasan seseorang menghubungi kembali mantan pasangan. Hal ini dikemukakan oleh Gwendolyn Seidman, profesor psikologi dan ketua departemen psikologi di Albright College.
Pandemi telah membawa perubahan besar terhadap rutinitas kerja hingga sosial masyarakat. Manusia dipaksa melakukan kontak sosial dengan jarak aman yang pada akhirnya sangat membatasi kesempatan untuk bertemu orang lain.
Seidman menjelaskan salah satu kebutuhan dasar manusia adalah bersosialisasi. Dalam rentang waktu tertentu, ketiga kontak sosial sangat terbatas, seseorang akan berupaya keras menjalin kontak dengan orang lain.
Menghubungi salah satu mantan pasangan pun menjadi satu cara untuk memberikan bumbu baru ke kehidupan. Selain itu, dalam kondisi normal, ada banyak cara untuk bertemu dengan orang baru atau bahkan menjalankan hubungan terlarang. Saat situasi pandemi, hanya tersisa aplikasi online yang menyediakan layanan tersebut.
Namun, tidak semua orang merasa nyaman mencari pasangan melalui dunia maya. Mantan pun menjadi orang yang tepat untuk mencari sedikit cerita romansa di tengah karantina.
“Salah satu alasan ini dapat menyebabkan Anda menghubungi mantan ketika mencari cara untuk menghabiskan waktu atau cara untuk terhubung dengan orang lain,” kata Seidman, dikutip Psychologytoday.com.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan ada alasan-alasan lain yang lebih dalam. Bisa jadi sebelum masa pandemi, seseorang telah memiliki keinginan untuk kembali ke cinta lamanya.
“Ini bisa berupa harapan untuk kembali bersama, atau hanya perasaan nostalgia, atau kepedulian terhadap seseorang yang dulu merupakan bagian penting dari hidupnya,” kata Seidman.
Masa krisis pun membantu hal tersebut terlaksana. Dalam situasi normal, seseorang akan kesulitan menemukan alasan saat mengontak mantan.
Namun, saat dunia terpapar virus dan sekitar 200.000 orang telah meninggal karena virus tersebut, menanyakan keadaan seseorang akan terasa normal dan bahkan menjadi hal yang benar untuk dilakukan.
“Ini akan membuat seseorang lebih percaya diri untuk menghubungi mantan,” kata Seidman.