Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramadan, Ini Olahraga yang Cocok buat Penderita Penyakit Jantung

Reporter

image-gnews
ilustrasi renang (pixabay.com)
ilustrasi renang (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga tetap harus dilakukan selama Ramadan demi menjaga kesehatan, termasuk oleh para penderita penyakit jantung. Namun, dengan mempertimbangkan sejumlah hal, salah satunya waktu.

"Boleh olahraga sama seperti pada umumnya hanya waktunya mungkin diatur. Kalau penyakit jantung dan masih juga puasa, maka sebaiknya olahraga mendekati waktu buka. Tapi hati-hati jangan sampai lemas, nanti pingsan," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Anggarino Damay.

Dia menyarankan jenis olahraga ringan dilakukan dua jam setelah berbuka atau menjelang berbuka, sambil memeriksa kemampuan diri.

"Pagi-pagi juga boleh kalau hanya untuk stretching-stretching saja, tapi risikonya dehidrasi atau kehausan nanti. Kalau mau yang aman tentunya antara jelang waktu berbuka atau sekalian setelah buka dulu, jadi lebih fit," kata Vito.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, khusus untuk yang sudah berusia di atas 50 tahun perlu mempertimbangkan kondisi tulang dan otot yang berbeda dari saat usia masih 30 atau 40 tahun sehingga sebaiknya memilih olahraga yang tidak memberikan beban berlebihan pada lutut. Berenang paling bagus atau naik sepeda statis menjadi yang paling disarankan.

Sebaiknya tidak perlu lari karena akan memberikan beban tambahan pada lutut. Tetapi, ini bisa berbeda pada masing-masing orang, terutama pengaruh kebiasaan.

"Masing-masing orang akan berbeda. Ada orang yang masih fit, lari boleh-boleh saja. Tetap harus hati-hati karena berbeda fisiologisnya, kelenturan, ligamen-ligamennya berbeda. Jadi, usahakan ketika di atas 50 tahun olahraganya bukan yang kompetitif, bukan yang ekstrem semacam saling baku lawan dengan serius kecuali santai seperti bulutangkis, santai bisa," kata Vito.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Tips Pencegahan Penyakit Hipertensi, Tak Perlu Habiskan Kuah

11 jam lalu

Brand Manager Tropicana Slim Noviana Halim (kiri) dan Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Eka Harmeiwaty pada kampanye bertajuk
10 Tips Pencegahan Penyakit Hipertensi, Tak Perlu Habiskan Kuah

Penyakit hipertensi seringkali timbul tanpa adanya gejala. Cegah dengan lakukan 10 kebiasaan ini.


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

1 hari lalu

Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Wayhomestudio
Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

Olahraga seperti mengangkat beban dapat membantu penderita diabetes memperbaiki kondisi kesehatan dan mengurangi obat-obatan.


7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

1 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

Hari hipertensi sedunia diperingati setiap 17 Mei


11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi sereal. Unsplash.com/John Matychuk
11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

Para ahli lebih menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra proses alias makanan instan yang tidak memberikan nutrisi-nutrisi berharga.


Ariel Noah Ungkap Rahasia Kesehatan dan Awet Muda

2 hari lalu

Aksi Ariel bersama grup band Noah saat tutup panggung Synchronize Festival 2023 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 3 September 2023. Penampilan Noah diwarnai dengan kolaborasi bareng David Bayu (vokalis Naif) menyanyikan lagu Air dan Api. TEMPO/Febri Angga Palguna
Ariel Noah Ungkap Rahasia Kesehatan dan Awet Muda

Ariel Noah membagi rahasianya menjaga kesehatan dan wajah yang awet muda di usia yang sudah menginjak kepala empat.


Waspada Kematian Akibat Penyakit Jantung Mendadak Akibat Aritmia

3 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Waspada Kematian Akibat Penyakit Jantung Mendadak Akibat Aritmia

Jenis penyakit jantung yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung (aritmia). Kenali gejalanya.


Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

4 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.


Dokter: Pasien Penyakit Jantung Tak Disarankan Olahraga Malam

4 hari lalu

Sejumlah wanita berolahraga di taman umum pada larut malam  untuk mempromosikan gaya hidup sehat selama Ramadan di Wadi Namar Dam Park di Riyadh, Arab Saudi, 30 Maret 2023. REUTERS/Ahmed Yosri
Dokter: Pasien Penyakit Jantung Tak Disarankan Olahraga Malam

Dokter menyarankan penderita jantung tidak olahraga malam, karena kerja jantung jadi lebih berat


Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

4 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

Orang yang berolahraga harus memperhatikan denyut nadi agar terhindar dari serangan jantung mendadak. Berikut rumusnya.