TEMPO.CO, Jakarta - Ramadan telah berlalu, Idul Fitri pun telah dirayakan. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah hari kemenangan berlalu, penting mempertahankan kebiasaan baik yang mulai terbentuk kala Ramadan.
Ada hal-hal dan kebiasaan sehat dan baik saat Ramadan yang bisa dilakukan? Berikut beberapa di antaranya.
Mengatur pola makan
Puasa Ramadan yang dijalankan selama sebulan penuh seyogyanya memberikan berbagai manfaat bagi orang yang menjalankannya, termasuk pola makan sehat. Dengan berpuasa, masyarakat dapat mencegah konsumsi makanan berlebih dan cenderung makan teratur sesuai jam buka dan sahur.
Namun, tidak dapat dipungkiri perubahan jam makan dapat menjadi tantangan tersendiri saat belum terbiasa. Kekhawatiran akan pola makan tidak sehat dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang tepat, baik saat buka maupun sahur.
Pilihlah makanan yang memenuhi kebutuhan tubuh sehingga lebih kuat saat berpuasa. Contoh makanan yang dapat menjadi pilihan adalah kurma. Selain menjadi buah yang disarankan dan senantiasa dikonsumsi oleh Nabi Muhammad SAW saat puasa, buah kurma dianggap sebagai pilihan yang tepat karena dapat memenuhi kadar gula yang dibutuhkan tubuh.
Menanamkan sikap saling menghargai dan pikiran terbuka
Saat umat muslim sedang berpuasa, masyarakat yang tidak berpuasa cenderung menghargai dengan meminta izin atau memisahkan diri saat hendak makan dan minum. Selain itu, mengamati orang yang berpuasa dapat melatih diri untuk menjadi pribadi yang berpikiran terbuka.
Sikap ini tentu tidak datang dengan sendirinya melainkan melalui proses pembelajaran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang orang lain. Berbekal sikap tersebut, tak sedikit nonmuslim yang mencoba untuk berpuasa dan merasakan manfaatnya.
Hal ini juga tercermin pada budaya luar yang menjadi tren dan diterima dengan baik oleh masyarakat, salah satunya adalah anime atau animasi dari Jepang. Kehadiran anime membuat masyarakat terpapar dengan budaya Jepang lalu memiliki pemahaman yang lebih baik, bahkan berpikiran terbuka dan menerimanya sebagai budaya baru di lingkungan.
Memaknai arti suatu hal secara keseluruhan
Ramadan bukan hanya tentang berpuasa tetapi juga menjalankan berbagai ibadah, seperti mengaji, membayar zakat, dan lain-lain. Segala komponen tersebut juga memiliki makna tersendiri, misalnya puasa yang tidak hanya menahan lapar dan haus tetapi menahan diri dari melakukan perbuatan buruk.
Ketika dimaknai lebih dalam, dengan berpuasa, masyarakat dapat menjadi pribadi yang lebih sabar dan dapat mensyukuri apa yang dimiliki, seperti yang terjadi saat seseorang menyadari mereka bisa makan kapan pun ingin dan mampu membayar zakat.
Tidak hanya dalam konteks Ramadan, pemahaman mendalam terhadap sesuatu juga dapat diaplikasikan dalam berbagai hal termasuk musik yang kian populer di masyarakat, yaitu hip hop. Kehadiran genre ini dinilai menarik karena tidak hanya tentang audio tetapi unsur pendukung lainnya seperti breakdance, DJ (disc jockey), grafiti, dan lain-lain. Salah satu faktor penting yang memengaruhi kesuksesan hip hop adalah lirik yang menyuarakan hal positif untuk memberikan pesan semangat dan saling menghormati. Hal ini disadari oleh para pendengar yang pada akhirnya membuat hip hop semakin diminati.