TEMPO.CO, Jakarta - Setiap hari, wajah Juru Bicara Pemerintah pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, muncul di layar kaca dan menyampaikan informasi perkembangan terbaru soal pandemi virus corona. Ia mengaku mencukupi istirahat dengan tidur menjadi resepnya menjaga stamina.
"Apapun yang terjadi yang saya harus penuhi kecukupan untuk istirahat, untuk tidur," kata dokter lulusan Universitas Airlangga yang akrab disapa Yuri itu.
Baca Juga:
Hanya saja, Yuri mengatakan sekarang dirinya mengubah pola pikir bahwa tidur itu harus di kasur.
"Di mobil ya bisa tidur. Harus bisa dipenuhi, kalau enggak capek kita," kata pria yang
genap 111 hari bertugas sebagai jubir pada 19 Juni 2020 ini.
Pria kelahiran Malang, 58 tahun lalu, itu mengaku sering menyempatkan tidur di mobil, baik saat berangkat dan pulang bekerja. Lama perjalanan dari rumahnya di Bogor ke kantornya di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, membutuhkan waktu rata-rata 45 menit berkendara.
"Nanti kalau sore atau malam rata-rata saya sampai jam 8 atau 9, biasanya perjalanan akan lebih lama satu jam lewat sedikit. Lumayan bisa tidur. Harus disempatkan," kata Yuri, yang memelihara lima ekor kucing di rumahnya.
Menurutnya, kebutuhan untuk tidur itu mutlak. Harus betul-betul mengistirahatkan fisik dan pikiran.
"Tidur ya, bukan merem. Kita harus rest dulu," ujarnya.
Yuri sejak 9 Maret 2020 menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dan belum pernah absen dari layar televisi untuk memberikan informasi penanganan virus corona tipe baru di Tanah Air pada masyarakat sejak ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Jubir Pemerintah pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Baginya, tugas yang diterimanya saat ini sebagai jubir Pemeritah dalam penanganan COVID-19 merupakan suatu kehormatan, karena dapat melayani masyarakat.