"

Kenali 4 Faktor Waham, Keyakinan Keliru Pada Penderita Skizofrenia

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Ilustrasi skizofrenia (pixabay.com)
Ilustrasi skizofrenia (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Waham adalah salah satu tanda yang bisa ditemukan pada pengidap skizofrenia. Menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Riskesdas) 2018, jumlah prevalensi penderita skizofrenia di dalam rumah tangga adalah 7 permil. Artinya di dalam seribu rumah tangga, ada 7 rumah tangga yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia.

Skizofrenia adalah masalah kejiwaan yang membuat orang mengartikan kenyataan dengan cara yang tidak akurat. Menurut American Psychiatric Association, selain waham, pengidap skizofrenia juga mengalami halusinasi, kekacauan pikiran, bicara tidak teratur, kesulitan berpikir, dan kehilangan motivasi. Waham serupa dengan penyakit pada umumnya. Waham memiliki penyebab maupun gejalanya. Namun, sebelum mengerti lebih lanjut mengenai waham, kenali pengertian waham terlebih dahulu.

Waham adalah keyakinan keliru yang dianut penderita gangguan jiwa. Meski banyak bukti nyata yang menunjukkan adanya kesalahan, pengidap waham tetap bersikukuh bahwa apa yang dianut atau dipercayai itu benar. Menurut buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), waham adalah kepercayaan keliru dan dianut dengan kuat, yang diakibatkan kesalahan mengambil kesimpulan tentang kenyataan. Keyakinan ngawur ini dipegang teguh terlepas dari kenyataan dan apa yang diketahui pasti oleh hampir semua orang serta didukung bukti-bukti kuat yang tidak terbantahkan. Waham dapat dikategorikan sebagai gangguan psikotik, yaitu adanya kesulitan untuk mengenali dan membedakan kenyataan dan khayalan.

Waham memiliki faktor-faktor penyebabnya, sama seperti gangguan kesehatan pada umumnya. Secara umum, waham ditimbulkan akibat adanya faktor keturunan, kondisi otak, psikologis, dan lingkungan.

  1. Genetik
    Waham dipengaruhi oleh genetik
    Menurut hasil penelitian yang diterbitkan pada jurnal American Journal of Medical Genetics memaparkan, waham ataupun gangguan psikotik pada umumnya bisa disebabkan akibat faktor genetik.Jika ada kerabat generasi pertama, seperti hubungan orang tua dan anak ataupun saudara kandung, maka hal tersebut merupakan faktor menetap penyebab munculnya risiko waham pada seseorang.

  2. Kelainan pada otak
    Kelainan pada otak mampu memicu waham
    Penelitian yang dikemukakan pada jurnal CNS Neuroscience and Therapeutics menemukan, penderita waham memiliki kelainan pada otak. Kelainan yang ditunjukkan adalah adanya permasalahan pada interaksi di bagian otak tertentu. Selain itu, zat otak dopamin pun juga menunjukkan aktivitas yang abnormal pada penderita waham.Penyintas penyakit stroke juga mampu meningkatkan faktor penyebab waham. Sebab, stroke mampu merusak otak belahan kanan. Pada penelitian ini menunjukkan, waham muncul setelah adanya kerusakan otak bagian kanan.Waham pasca-stroke ini bisa muncul tanpa riwayat riwayat masalah kesadaran, seperti delirium ataupun gangguan intelektual, seperti demensia.

  3. Trauma
    Gejala PTSD akibat trauma meningkatkan risiko waham
    Penelitian yang diterbitkan BMC Psychiatry menemukan fakta bahwa orang yang memiliki trauma di masa lalu juga menyebabkan munculnya waham. Penelitian ini memaparkan, sebelum merasakan waham, mereka terlebih dahulu terdiagnosis dengan gangguan kejiwaan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).Penyintas trauma yang mengidap PTSD terus-menerus menunjukkan gejala tambahan, seperti gejala psikotik, seperti waham. Hal ini menyebabkan mereka mengidap PTSD dengan fitur Psikotik Sekunder (PTSD-SP). Waham yang kambuh biasanya berkaitan dengan trauma di masa lalu.

  4. Lingkungan
    Orang yang tinggal dan hidup dengan orang dengan waham juga rentan terkena risiko waham. Bahkan, hal ini menimbulkan fenomena shared psychotic disorders.Biasanya, hal ini kerap terjadi pada pasangan yang telah hidup bersama menahun. Namun, penderita shared psychotic disorders cenderung pasif. Bisa juga seseorang menderita waham jika berada di satu kelompok dengan pemimpin yang juga waham. Stres dan merasa terisolasi di lingkungan sosial pun menjadi pemicu shared psychotic disorder ini.

    SEHATQ




Berita Selanjutnya





Anak Pedangdut Lilis Karlina Jadi Pengedar Psikotropika, Ini Bahaya Konsumsi Zat Tersebut

9 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Anak Pedangdut Lilis Karlina Jadi Pengedar Psikotropika, Ini Bahaya Konsumsi Zat Tersebut

Anak pedangdut Lilis Karlina yang masih berusia 15 tahun ditangkap lantaran diduga menjadi pengedar psikotropika. Apa bahaya mengonsumsinya?


Inilah Gejala Skizofrenia pada Orang Tua dan Cara Menanganinya

36 hari lalu

Ilustrasi skizofrenia (pixabay.com)
Inilah Gejala Skizofrenia pada Orang Tua dan Cara Menanganinya

Merawat orang tua dengan skizofrenia membutuhkan banyak kesabaran dan pemahaman terkait penyakitnya.


Viral ODGJ Meninggal di SPBU Depok Punya Rp 100 Juta di Tas, Ini Sumber Duitnya

39 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Viral ODGJ Meninggal di SPBU Depok Punya Rp 100 Juta di Tas, Ini Sumber Duitnya

Uang Rp 100 juta milik ODGJ di Depok, Minan Tu'u, baru diketahui oleh keluarganya setelah pria 70 tahun itu meninggal di depan SPBU Kota Depok.


Viral ODGJ Meninggal di SPBU Depok, Bawa Tas Isi Rp100 Juta

40 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Viral ODGJ Meninggal di SPBU Depok, Bawa Tas Isi Rp100 Juta

Meninggalnya Minan Tu'u, 70 tahun, di depan SPBU Jalan Pramuka, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, Senin, 13 Februari 2023 mendadak viral.


Dampak Penyakit Rabies pada Manusia, Bisa Serang Otak hingga Sebabkan Lumpuh

45 hari lalu

Seekor monyet meminum susu saat akan mengikuti vaksin rabies gratis di Kantor Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Senin, 6 Juni 2022. Vaksinasi yang diberikan secara gratis itu untuk menghindari dan mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada hewan peliharaan dan mewujudkan DKI Jakarta menjadi wilayah zona bebas rabies. TEMPO/Muhammad Hidayat
Dampak Penyakit Rabies pada Manusia, Bisa Serang Otak hingga Sebabkan Lumpuh

Rabies merupakan sebuah penyakit yang terjadi karena infeksi virus pada otak dan sistem saraf.


5 Kondisi yang Mempengaruhi Megalomania

46 hari lalu

Ilustrasi megalomania (Pixabay.com)
5 Kondisi yang Mempengaruhi Megalomania

Megalomania pandangan seseorang yang menganggap dirinya memiliki kebesaran, keagungan, kekuasaan


8 Jenis Kondisi yang termasuk Gangguan Mental, Termasuk Gangguan Makan

48 hari lalu

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
8 Jenis Kondisi yang termasuk Gangguan Mental, Termasuk Gangguan Makan

Kini, kebanyakan orang sudah mulai peduli dengan gangguan mental yang dialaminya. Berikut beberapa kondisi termasuk gangguan makan.


Tanda-tanda Skizofrenia pada Orang Tua, Begini Cara Menanganinya

50 hari lalu

Ilustrasi skizofrenia (pixabay.com)
Tanda-tanda Skizofrenia pada Orang Tua, Begini Cara Menanganinya

Merawat orang tua dengan skizofrenia membutuhkan banyak kesabaran dan pemahaman terkait penyakitnya. Begini cara menanganinya.


Pengaruh Kesehatan Jiwa pada Kondisi Fisik dan Cara Meredakan

18 Januari 2023

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Pengaruh Kesehatan Jiwa pada Kondisi Fisik dan Cara Meredakan

Berikut saran psikiater bila ada masalah gangguan kesehatan jiwa yang mempengaruhi kondisi fisik.


Banarkah Dehidrasi Menyebabkan Mudah Marah dan Berkurang Kemampuan Berpikir?

18 Januari 2023

iluistrasi stroke karena dehidrasi
Banarkah Dehidrasi Menyebabkan Mudah Marah dan Berkurang Kemampuan Berpikir?

Dehidrasi tidak bisa dianggap sepele karena menyebabkan berbagai komplikasi antara lain gagal ginjal dan hipotensi. Bagaimana mengantisipasinya?