Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasien Kanker Paru Datang dengan Stadium Lanjut Penyebab Kematian Tinggi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker paru masih menjadi yang paling mematikan lantaran kebanyakan pasien terlambat mendapat penanganan karena datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi berat. Menurut data Globocan 2020, terdapat 34.783 kasus baru kanker paru di Indonesia dan 30.843 di antaranya meninggal dunia atau sekitar 84 orang dalam sehari.

Pokja Onkologi Toraks Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Sita Laksmi Andarini mengatakan kebanyakan pasien datang ke rumah sakit sudah dalam stadium 4. Hal ini sesuai temuannya di RS Persahabatan Jakarta, sebesar 80 persen pasien kanker paru terlambat melakukan pengobatan dan datang ke dokter sudah dalam kondisi berat.

“Jadi sudah ada penyebaran, baik itu cairan di paru, rongga dada, atau tempat lain. Biasanya karena di paru tidak ada saraf sehingga pasien tidak merasakan sakit atau nyeri, jadi datang sudah terlambat,” katanya.

Untuk itu, diperlukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama pada kelompok orang yang berisiko tinggi, seperti laki-laki di atas 40 tahun dengan riwayat merokok, dengan gejala respirasi, batuk, sesak, batuk darah dua pekan tidak hilang dengan pengobatan biasa. Mereka wajib melakukan deteksi dini dan diagnosis kanker paru, seperti biopsi dan bronkoskopi hingga pemeriksaan lanjutan seperti rontgen toraks dan CT scan.

Senada dengan Sita, Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) Tubagus Djumhana mengatakan banyak menemukan kasus keterlambatan pengobatan pada pasien kanker paru pada pria di atas 40 tahun yang sudah lama merokok.

“Tiba-tiba sudah ada cairan di luar selaput paru-paru. Begitu disedot ada darahnya dan diperiksa dalam darahnya ada sel kanker,” ujarnya.

Saat ini angka tahan hidup pasien kanker paru sangat tergantung pada diagnosis. Mayoritas kasus kanker paru baru diketahui saat stadium lanjut 3 atau 4 dengan angka bertahan hidup yang semakin rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Gejala Awal Kanker Paru yang Sering Luput dan Perlu Diwaspadai

Oleh sebab itu, diagnosis yang tepat dan cepat sangat berarti guna memastikan pasien mendapatkan penanganan yang juga tepat dan akurat sesuai tipe kanker paru. Diperlukan kerja sama multidisiplin yang baik agar dapat menangani pasien kanker paru secara menyeluruh mulai diagnosis, pengobatan, hingga pemantauan.

Sita menjelaskan 90 persen dari kanker paru merupakan jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK). Tatalaksana kanker paru tergantung pada jenis, stadium, dan performa status pasien. Untuk stadium 1, 2, 3 dapat dilakukan tindakan pembedahan, yang dapat diikuti oleh radioterapi atau kemoterapi.

Sedangkan pada stadium 4, tatalaksana kanker paru bergantung pada driver oncogen atau penanda molekuler yang menyertainya. Beberapa terapi yang tersedia untuk kanker paru di antaranya adalah kemoterapi, targeted therapy, dan imunoterapi.

Targeted therapy beberapa sudah ditanggung pemerintah, yaitu EFGR therapy. Jadi, kalau pasien dengan mutasi EFGR obatnya bukan kemoterapi tetapi tablet. Kalau sudah tidak mempan lagi, juga akan dilanjutkan tablet dengan generasi ketiga,” terang Sita mengenai pengobatan kanker paru.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

4 hari lalu

Tasya Kamila dan Randi Bachtiar bersama dua anaknya merayakan Lebaran 2023 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Foto: Instagram/@tasyakamila
Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

8 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

8 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.