TEMPO.CO, Jakarta - Anda suka tidur siang? Ternyata kebiasaan ini bisa karena keturunan. Begitu yang ditemukan para peneliti. Seberapa sering orang tidur siang pun dipengaruhi oleh faktor genetik.
Hassan Saeed Dashti, instruktur di MGH Center for Genomic Medicine dan juga salah satu pemimpin penelitian, mengatakan para peneliti tertarik mempelajari gen yang mana yang berkaitan dengan kebiasaan tidur siang.
"Dengan mengindentifikasikan gen ini, kami pun lebih memahami mekanisme biologis yang menyebabkan orang biasa tidur siang," jelas Dashti kepada Verywell.
Para peneliti menggunakan informasi dari Biobank Inggris yang mencakup informasi genetik dari 452.633 orang. Mereka ditanya soal kebiasaan tidur siang dan beberapa di antaranya menggunakan monitor aktivitas atau akselerometer yang memberikan detail mengenai aktivitas tidur siang mereka.
Baca juga: 5 Tips Mengatasi Insomnia Tanpa Obat Tidur
Dari data ini, tim mengidentifikasi 123 wilayah terkait dengan tidur siang pada genom manusia. Para peneliti pun genom dari 541,333 orang dari basis data genetik 23andMe's untuk menyimpulkan penemuan mereka. Kebiasaan tidur sendiri berpengaruh pada kesehatan secara umum.
"Kami menemukan kebiasaan rutin tidur siang bisa meningkatkan lingkar pinggang dan tekanan darah, ujar Dashti.
Para ilmuwan di MGH juga menemukan hubungan antara obesitas dan kebiasaan tidur siang. Para peserta penelitian yang konsisten tidur siang adalah:
-Laki-laki berusia cukup tua.
-Punya waktu tidur yang lebih lama dan lebih sering tidur siang.
-Punya indeks massa tubuh yang lebih tinggi, lingkar pinggang lebih besar, dan tekanan darah lebih tinggi.
-Terdiagnosa sleep apnea.
-Perokok
-Pengangguran, pensiunan, dan pekerja shift.