TEMPO.CO, Jakarta - Jerawat merupakan masalah kulit yang cukup umum terjadi pada setiap orang juga karena tidak seimbangnya hormon dalam tubuh. Munculnya penyakit kulit ini akibat dari pori-pori kulit yang tersumbat oleh minyak dan kulit mati, sehingga kelenjar minyak yang berfungsi sebagai pelumas kulit wajah berlebihan tidak dapat keluar kepermukaan kulit, maka muncullah benjolan di permukaan kulit kadang disertai rasa nyeri.
Proses terjadinya jerawat biasanya karena kulit berminyak, di dalam folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut miliki kelenjar minyak yang harus dikeluarkan namun terhalang oleh kulit-kulit mati pada wajah yang berkomposisi dengan minyak, kadang diperparah kondisinya oleh infeksi bakteri sehingga menyebabkan pembengkakan di beberapa titik di wajah.
Jerawat dengan gambaran klinis biasanya polimorfik yang terdiri atas berbagai kelainan kulit bisa menjadi komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan parut.
Komedo adalah lesi utama jerawat. Sacara umumnya Lesi komedo berupa papula datar atau sedikit lebih tinggi dengan permukaan sentral melebar yang diisi dengan keratin yang hitam komedo terbuka (Blackhead). Sedangkan komedo tertutup (Whitehead) biasanya berukuran 1 milimeter dan berwarna kekuningan. Papul dan pustul berukuran 1-5 milimeter disebabkan oleh peradangan, sehingga timbullah eritema dan edema.
Komedo ini dapat membesar menjadi nodular dan menyatu menjadi plak yang naik turun, sehingga menggangu permukaan wajah lantas membentuk saluran sinus, dan mengeluarkan nanah serosanguineous atau kekuningan. Penderita biasanya mengeluh akibat erupsi kulit pada pada tempat-tempat di mana munculnya jerawat.
Baca Juga:
Baca: 5 Makanan yang Bisa Memicu Jerawat Ada Cokelat dan Edamame
Beberapa penjelasan sebab (etiologi) diduga turut berperan munculnya jerawat karena hipersekresi sebum, hiper keratinisasi, koloni bakteri propionibakterium acnes ( P. acnes), dan inflamasi. Turut faktor ini dianggap turut berperan dalam pemicu terjadinya jerawat seperti faktor intrinsik yaitu genetik, ras, hormonal dan faktor ekstrinsik yaitu stres, iklim, suhu, kelembaban, kosmetik, diet dan obat-obatan
Berikut beberapa Cara Mengatasi Jerawat:
- Mencuci Wajah Dengan rutin
Mencuci wajah dengan rutin 2 kali sehari dengan air hangat dapat meminimalisir timbulnya jerawat, usahakan gunakan bahan pengcuci wajah mengandung asam salisilat, asam glikolat, benzoil peroksida, asam retinoat, atau sulfur. Benzoil peroksida sendiri berkompetensi atasi bakteri penyebab jerawat, sedangkan asam salisilat akan membantu proses pengelupasan sel kulit.
- Menggunakan plaster jerawat
Diyakini dapat mengempeskan jerawat, penggunaan plaster ini hanya lebih baik pada jerawat yang berjenis
Superfisial, sebab jerwat ini tidak berada jauh di dalam kulit sehingga kerja absorsi dari si plaster dapat maksimal. Sistem kennya sendiri plester jerawat berbahan hidrokoloid, di mana lapisan yang bisa menyerap kelembapan yang biasanya digunakan untuk menyembuhkan luka kronsi, kandungan hidrokoloid ini nantinya akan menyerap cairan racun atau nanah yang terjebak di bawah kulit berjerawat sampai kering. Namun kekurangan dari kerja plester ini letika selesai penggunakan, sifat rekatnya sedikit timbulkan rasa nyeri di area jerawat
Adapun manfaat lainnya dari penggunaan plester ini, adalah mengurangi iritasi akibat debu, melindungi dari paparan matahari, melindungi kontaminasi bakteri yang memungkinkan memperparah kondisi kulit, dan melindungi jerawat dari keinginan penderita memencetnya.
- Menggunakan pengobatan Alami
Pengobatan alami juga dapat dilakukan, hanya saja beberapa tidak bekerja pada jenis kulit tertentu, dan butuh konsistensi pengguna dalam pengaplikasian, ekstrak tea tree, lidah buaya pupuler untuk mengobati jerawat.
- Hindari Penggunaan Produk Kecantikan Sembarangan
Penggunaan produk kecantikan dengan berbagai merek boleh saja, namun alangkah lebih baiknya menggunakan kosmetik yang jelas kandungan zat di dalamnya. Ada beberapa kandungan zat pada kosmetik yang memicu jerawat seperti benzaldehida pada Fragrance sintetik karena dapat menyumbat pori-pori.
Lanolin sebum yang diekstraksi dari domba, penggunaan bahan ini untuk wajah jenis berminyak tidak disarankan sebab dapat memperparah kondisi jerawat di wajah, sistem kerjanya sendiri menahan penguapan air dari lapisan kulit luar unsur kandungan Lanolin sendiri pada produk kosmetik sering ditulis seperti cetylated lanolin alcohol, ethoxylated lanolin, PEG 16 lanolin, dan solulan 16.
TIKA AYU