Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Asal Sebut Bipolar, Ini 4 Mitos dan Fakta Gangguan Bipolar

Reporter

image-gnews
Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan bipolar merupakan penyakit mental yang mempengaruhi suasana hati penderitanya. Pengidap akan mengalami naik turun suasana hati secara ekstrem, yang dibagi dalam fase manik dan depresi.

Di fase manik pengidap bipolar akan mengalami peningkatan suasana hati, meliputi kegembiraan, perilaku implusif, dan agitasi. Sedang di masa depresi, pengidap akan kekurangan energi, merasa tidak berharga, harga diri rendah, pikiran untuk bunuh diri dan berhalusinasi. Dilansir helpguide.org terdapat empat mitos tentang gangguan bipolar, di antaranya:

  1. Mitos: orang dengan gangguan bipolar tidak bisa menjadi lebih baik atau menjalani kehidupan normal. Faktanya, banyak penderita bipolar memiliki karir sukses, kehidupan keluarga yang baik dan bahagia, dan hubungan yang memuaskan. Hidup dengan bipolar memang menantang penderitanya, namun dengan pengobatan, keterampilan mengatasi kesehatan, dan sistem dukungan yang baik dapat membuat penderita bipolar hidup dengan baik.

  2. Mitos: orang dengan bipolar berpindah-pindah antara manik dan depresi. Faktanya beberapa orang bergantian antara fase ekstream manik dan depresi, tetapi kebanyakan lebih banyak mengalami depresi dibanding manik. Manik juga mungkin sangat ringan sehingga tidak dikenali, orang dengan bipolar juga dapat menjalani waktu yang lama tanpa gejala.

  3. Mitos: gangguan bipolar hanya mempengaruhi suasana hati. Faktanya gangguan bipolar juga mempengaruhi tingkat energi, penilaian, memori, konsentrasi, nafsu makan, pola tidur, dorongan seks, dan harga diri penderitanya. Selain itu, gangguan bipolar telah dikaitkan dengan kecemasan, penyalahgunaan zat, masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, migrain, dan tekanan darah tinggi.

  4. Mitos: selain minum obat, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gangguan bipolar. Faktanya meski obat adalah dasar dari pengobatan gangguan bipolar, strategi terapi dan sosialisasi juga memainkan peran penting. Pengidap dapat membantu mengontrol gejala dengan olahraga secara teratur, tidur yang cukup, makan dengan benar, memantau suasana hati, meminimalkan stres, dan mendapat dukungan dari orang-orang terdekat.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gangguan bipolar sangat bisa diobati, maka penting mendiagnosis masalah dan memulai pengobatan sedini mungkin. Sebab hidup dengan bipolar yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah dalam segala hal, mulai karier, hubungan, dan kesehatan penderitanya.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Rata-rata Penderita Gangguan Bipolar Pada Usia Sekitar 25 Tahun, ini Gejalanya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?


Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

14 hari lalu

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.


Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

24 hari lalu

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

Gangguan Bipolar dan kepribadian ganda adalah gangguan kesehatan mental yang sering memiliki gejala yang serupa, namun keduanya kondisi yang berbeda.


30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

27 hari lalu

24_KOSMO_bipolar
30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

29 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

30 hari lalu

Tangkapan gambar presentasi soal Mitos La Ode Wuna millik Dosen Universitas Indonesia (UI), Geger Riyanto (Dok. Beranda BRIN)
Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.


Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

30 hari lalu

Tindakan memecah batu ginjal tanpa pembedahan atau ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy).
Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Cek penanganannya.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

32 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


MK Tolak Permohonan Ibu Rumah Tangga Agar Ganja Medis Dilegalkan untuk Pengobatan

37 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo memimpin jalannya sidang perkara nomor 116/PUU-XXI/2023 mengenai uji materiil Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum di Gedung MK, Jakarta, Kamis (29/2/2024). . ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt (ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA
MK Tolak Permohonan Ibu Rumah Tangga Agar Ganja Medis Dilegalkan untuk Pengobatan

Seorang ibu rumah tangga Pipit Sri Hartanti mengajukan gugatan ke MK agar ganja medis bisa dilegalkan sebagai pengobatan.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

38 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.