TEMPO.CO, Jakarta - Kekurangan vitamin D dapat meningkatan risiko osteoporosis, depresi, dan infeksi. Ada beberapa cara untuk mendapatkan vitamin D, mulai dari makanan, suplemen dan melalui paparan sinar matahari.
Vitamin D memang penting namun jika terlalu banyak akan ada efek yang tidak baik. Direktur penelitian di OmegaQuant Analytics, Kristina Harris Jackson, mengatakan meskipun vitamin D dibutuhkan, tidak mungkin terlalu banyak mengambilnya dari sinar matahari. Dan kasus terlalu banyak vitamin D dari sumber makanan juga jarang terjadi.
"Setiap nutrisi memiliki gejala yang terkait dengan kekurangan dan toksisitas ," ujar Jackson, seperti dilansir Popsugar.
Lalu, suplemen yang digunakan berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa gejala tidak menyenangkan. Itu berefek pada kadar kalsium darah tinggi, sakit perut, mual, dan masalah ginjal.
Bagian dari peran vitamin D adalah meningkatkan penyerapan kalsium. Dengan vitamin D yang berlebihan, kalsium dapat mulai menumpuk di jaringan lunak dan arteri, ginjal dapat tersumbat oleh kalsium saat mencoba menghilangkannya.
Baca Juga:
Hasil yang paling mengejutkan dari terlalu banyak vitamin D adalah tulang keropos. Meskipun menjaga tingkat nutrisi yang sehat ini penting untuk mendukung kesehatan tulang, mengonsumsi terlalu banyak dapat berbahaya. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, orang yang mengonsumsi 10.000 IU vitamin D setiap hari selama 3 tahun memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih rendah di beberapa area tubuh dibandingkan yang mengonsumsi dosis lebih rendah.
Ada banyak alasan mengapa hal ini terjadi, termasuk peningkatan vitamin D dapat menekan hormon yang berperan dalam konsentrasi kalsium dan fosfor untuk kesehatan tulang. Dalam hal suplemen, sebagian besar penyedia layanan kesehatan lebih suka menguji dan tidak menebak-nebak. Artinya, Anda harus memeriksakan kadar vitamin D sebagai bagian dari pemeriksaan darah rutin dan meminum suplemen hanya jika benar-benar kekurangan sesuai anjuran dokter.
Jackson tidak menganjurkan untuk mulai mengonsumsi lebih dari 4.000 IU per hari, yang merupakan batas atas yang ditetapkan oleh Institute of Medicine. "Suplementasi berlebihan vitamin D memiliki risiko, itulah mengapa penting untuk bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan ketika bertujuan untuk mengoptimalkan asupan vitamin D," tutur Jackson.
Baca juga: Sebab Pukul 12.00 Waktu Terbaik Berjemur Sinar Matahari