TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang dapat memberikan dukungan emosional kepada pasangan tanpa harus menjadi terapis. Beberapa pasangan membutuhkan bantuan untuk mengakses dan mengekspresikan emosi.
Mempelajari bagaimana melakukan keterampilan untuk satu sama lain menciptakan keamanan emosional, kepercayaan, dan koneksi dalam hubungan dan pada akhirnya menciptakan keterikatan yang aman. Julie Menanno, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi dan konselor profesional klinis berlisensi, membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan agar pasangan terlibat secara emosional.
“Tidak semua orang akan saling merespons dengan baik, jadi silakan ambil apa yang disuka dan tinggalkan sisanya,” tulis Mennano pada laman Instagram @thesecurerelationship.
Hindari pertanyaan "Bagaimana perasaanmu?"
Pasangan yang belum belajar untuk terhubung dengan emosi sangat kewalahan ketika ditanya bagaimana perasaannya. Ia benar-benar tidak tahu jawabannya tetapi merasa seolah-olah seharusnya tahu, yang membuatnya pada akhirnya merasa seolah-olah gagal. Ia sering merespons dengan menutup diri atau menjadi defensif. Alih-alih bertanya "Bagaimana perasaanmu?" coba beberapa opsi lain untuk membantunya lebih terhubung dengan pengalaman batinnya.
Renungkan dan biasakan
Ketika pasangan berbagi, gunakan keterampilan refleksi, Bertanya "Apakah aku benar?" memberinya ruang untuk lebih mengklarifikasi dan tidak dikotak-kotakkan, juga menghormati dan menunjukkan rasa ingin tahu.
Memvalidasi
Beberapa pasangan tidak tahu bagaimana membicarakan perasaan sehingga tidak pernah memiliki kesempatan untuk merasa divalidasi. Ia tidak tahu apa yang dilewatkan. Pasangan penghindar berkembang dengan perasaan sukses, jadi cobalah untuk fokus pada apa yang ia berikan alih-alih apa yang tidak diberikan. Beritahu dia rasanya menyenangkan untuk diizinkan masuk.
Apa artinya itu untukmu?
Ketika pasangan berbagi cerita dengan menggunakan banyak detail dan fakta, cobalah untuk penasaran tentang apa arti fakta itu baginya. Fakta harus memiliki makna emosional. Jika tidak, ia tidak akan menghabiskan energi untuk membicarakannya. Misalnya, ketika pasangan berbicara tentang situasi di tempat kerja dan Anda mulai keluar dari zona itu karena ada begitu banyak informasi, coba katakan sesuatu.
Baca bahasa tubuh pasangan
Ia tidak dapat mengatakan perasaannya namun menunjukkannya dalam bahasa tubuh.
Rasakan perasaannya
Karena emosi itu menular, kita sering dapat merasakan di dalam tubuh apa yang dirasakan pasangan saat berbicara, bahkan ketika ia mungkin tidak menyadari perasaan itu. Ketika ini terjadi, cobalah berbagi pengalaman Anda dan bersikap penasaran.
Gunakan hipotesis
Hal ini dapat memudahkan pasangan untuk memiliki dan mengungkapkan perasaan tanpa pamrih
Cari tahu masa lalu
Tunjukkan rasa ingin tahu tentang pengalaman pasangan dengan emosi di masa kanak-kanak. Hubungan masa lalu dapat membangun kesadaran akan pengalaman emosional dan bagaimana pengalaman itu mungkin muncul di masa sekarang.