Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Samping Vaksin AstraZeneca yang Perlu Anda Tahu Menurut Pakar

Reporter

image-gnews
Botol berlabel stiker rusak
Botol berlabel stiker rusak "AstraZeneca COVID-19 Coronavirus Vaccine" terlihat di depan bendera Denmark yang dipajang dalam ilustrasi yang ditampilkan pada 15 Maret 2021. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. Zullies Ikawati, menyatakan sakit kepala hebat serta gangguan berbicara merupakan gejala identik pembekuan darah pada penerima vaksin AstraZeneca. Kemudian, kasus pembekuan darah akibat vaksin AstraZeneca di Eropa sebagian besar dialami perempuan berusia muda.

"Vaksin AstraZeneca kebanyakan dijumpai pada pembuluh darah di daerah kepala, yang disebut cerebral venous sinus thrombosis (CVST)," ujarnya.

Gejala yang identik dengan pengaruh vaksin AstraZeneca di antaranya sakit kepala yang hebat, kadang disertai dengan gangguan penglihatan, mual, muntah, dan gangguan berbicara. Selain itu, gejala lain yang bisa dijumpai adalah nyeri dada, sesak napas, pembengkakan pada kaki atau nyeri perut. Kadang dijumpai lebam di bawah kulit.

"Jika terdapat gejala-gejala demikian, segera saja mencari bantuan medis. Di Eropa, reaksi umumnya terjadi tiga hingga 14 hari setelah vaksinasi," ujarnya.

Gejala-gejala semacam sakit kepala yang hebat dan tidak tertahankan juga sempat dialami oleh salah satu penerima AstraZeneca di Buaran, Jakarta Timur, bernama Trio Firdaus.

"Mungkin memang mengalami pembekuan darah. Namun demikian, hal ini masih perlu dipastikan karena kejadiannya sangat cepat," katanya.

Yang perlu dipahami adalah dari ribuan penduduk yang menerima vaksin AstraZeneca di Indonesia, hanya satu orang yang dilaporkan meninggal dengan dugaan tersebut.

"Bahwa hal tersebut lebih dipengaruhi oleh reaksi individual subjek dibandingkan dengan kualitas vaksinnya," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Yang menarik dari kasus pembekuan darah yang terjadi pada penggunaan AstraZeneca di Eropa, sebagian besar terjadi pada usia muda di bawah 40 tahun, bahkan di bawah 30 tahun dan kebanyakan adalah perempuan," jelasnya.

Karena itu di Inggris, badan otoritas kesehatan masyarakat setempat merekomendasikan yang berusia di bawah 40 tahun untuk menggunakan vaksin selain AstraZeneca. Namun demikian, jika sudah menggunakan vaksin AstraZeneca pada suntikan pertama dan tidak mengalami masalah apapun, disarankan untuk meneruskan suntikan kedua dengan vaksin yang sama.

"Bagi seseorang dengan riwayat penyakit pembekuan darah seperti deep vein thrombosis, stroke, jantung iskemi, belum ada laporan berisiko mengalami pembekuan darah akibat vaksin," katanya.

Zullies menambahkan yang lebih berisiko justru mereka yang pernah mengalami heparininduced thrombocytopenia and thrombosis (HITT or HIT type 2) atau pasien yang rutin mengonsumsi pengencer darah.

"Namun, kejadian ini pun sangat jarang. Namun demikian, untuk kehati-hatian, ada baiknya mereka yang punya riwayat pembekuan darah tidak menggunakan vaksin jenis ini," imbaunya.

Baca juga: 10 Efek Samping Vaksin AstraZeneca yang Perlu Anda Tahu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

9 hari lalu

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

21 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

33 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

37 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi aktivitas mengemudi segera setelah diminum. Berikut obat-obatan yang sebaiknya dihindari.


Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

40 hari lalu

Ilustrasi minum teh. Shutterstock.com
Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

Kandungan kafein berlebihan dalam teh dapat mengganggu siklus tidur dan bangun.


5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

46 hari lalu

Ilustrasi minum obat. Shutterstock
5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

Sekali-kali minum pereda nyeri seperti ibuprofen tak ada masalah besar. Namun bila terlalu sering, efek sampingnya menakutkan.


Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

49 hari lalu

Ilustrasi minuman teh. TEMPO/ Nita Dian
Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


Jenis dan Efek Samping Terapi Hormon dalam Pengobatan Kanker

16 Februari 2024

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Jenis dan Efek Samping Terapi Hormon dalam Pengobatan Kanker

Meskipun memberikan manfaat signifikan, terapi hormon juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.