Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kala Menkes Budi Gunadi Prihatin Tingginya Kasus Kanker Payudara

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Global Cancer Observatory 2020 menunjukkan sekitar 2,3 juta perempuan didiagnosa kanker payudara dan 685.000 di antaranya meninggal. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan kanker payudara masih menjadi masalah besar di berbagai negara berkembang, menyusul laporan angka kematian mencapai 685 ribu kasus hingga 2020.

"Komitmen dan tanggung jawab bersama dari semua pemangku kepentingan sangat penting dalam memastikan keberhasilan pencegahan dan pengendalian kanker payudara melalui promosi kesehatan, skrining, deteksi dini, dan pengobatan standar," kata Budi saat memberi sambutan di hari terakhir acara Southeast Asia Breast Cancer Symposium (SEABCS) 2021, 1 Agustus 2021.

“Saya percaya dengan bekerja sama, membangun kekuatan dan mengalokasikan sumber daya yang cukup, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik untuk pengendalian kanker payudara di kawasan Asia Tenggara dan secara global," jelasnya.

Dalam acara yang sama, Dr. Julie Torode dari Institute of Cancer Policy/Kings College London menyampaikan pentingnya upaya deteksi dini kanker payudara di kalangan perempuan. Pihaknya melaporkan ada 18,1 juta pasien kanker baru di dunia dan 48,4 persen berada di Asia, dengan 9,6 juta kematian akibat kanker di dunia dan 57,3 persen di Asia.

“Kata kunci yang menjadi perhatian adalah ekuitas, integrasi, dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan," katanya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. ANTARA/Muhammad Iqbal

Sementara itu perwakilan dari WHO, Dr. Benjamin Anderson berpendapat tantangan terbesar kanker payudara adalah kepenyintasan yang meliputi reintegrasi, mengatasi stigma, kondisi keuangan, dukungan dan layanan paliatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Untuk itu, agar efektif, deteksi dini kanker payudara harus ditindaklanjuti dengan efektif, tepat waktu, disertai pengobatan dan layanan pendukung," ujarnya.

Ia pun berharap adanya inisiatif karena Global Breast Cancer dapat menurunkan angka kematian akibat kanker payudara di dunia sebesar 2,5 persen per tahun antara 2020-2040. Upaya yang dilakukan di antaranya kegiatan promosi kesehatan untuk deteksi dini, diagnosa kanker payudara tepat waktu, dan tata laksana kanker payudara yang komprehensif.

Kegiatan SEABCS diikuti dari 22 negara terdiri atas 1.248 peserta, 706 tenaga pendukung, 543 dokter dengan penyampaian yang dipresentasikan sebanyak 70 tema. Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Agum Gumelar, memandang perlunya rangkaian program yang berkesinambungan, mulai dari kebijakan, pelaksanaan di tingkat puskesmas hingga rumah sakit tipe A dan profesi tenaga kesehatan agar upaya penurunan kanker payudara stadium lanjut dapat terlaksana dan memberikan hasil yang nyata.

"Begitu pula tata kelola program, manajemen dan klinis merupakan kesatuan sehingga program yang dicanangkan dapat berjalan lancar serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi program terlaksana untuk perbaikan program selanjutnya," paparnya saat menutup SEABCS 2021.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Bikin Pasien Kanker Payudara Enggan Periksa ke RS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

8 hari lalu

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno. ANTARA/HO-Kemenag
Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag membuka pelatihan deteksi dini konflik sosial keagamaan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.