TEMPO.CO, Jakarta - Generasi milenial atau dikenal juga sebagai generasi Y adalah mereka yang terlahir pada 1980-1990an. Generasi ini hidup di zaman yang sudah cenderung melek dengan teknologi.
Meskipun hidup di era dengan investasi kesehatan yang lebih maju, menurut penelitian Blue Cross Blue Shield Association (BCBSA), generasi ini secara substansial akan mengalami penurunan kesehatan seiring mereka bertambah umur.
Dikutip dari laman Healthline, generasi milenial berusia 34-36 tahun pada 2017 dinyatakan 11 persen kurang sehat ketimbang generasi X berusia 34-36 pada tahun 2014. Terlepas dari penelitian yang telah dilakukan BCBSA, 83 persen dari 55 juta generasi milenial pada tahun 2017 dikabarkan memiliki kondisi kesehatan yang prima.
Seorang profesor dari Adelphi University, Deborah Serani, percaya faktor-faktor berikut berkontribusi dalam penurunan kesehatan generasi milenial:
1. Kemajuan teknologi
Kurangnya kesadaran emosional membuat generasi milenial sulit untuk memahami pikiran dan perasaannya.
2. Konsumsi media berlebihan
Internet menyediakan pemberitaan selama 24 jam dan membuat generasi milenial lebih mudah mengakses berita yang menakutkan. Perasaan negatif yang ditimbulkan dari berbagai pemberitaan dan konten di internet memberikan dampak bagi kesehatan generasi ini.
3. Kesendirian di lingkungan keluarga
Banyak orang tua yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan mengakibatkan generasi millennial sebagai anak-anak untuk tumbuh dengan kesendirian dan isolasi.
4. Kesibukan
Kesibukan akibat pekerjaan yang dialami generasi millenial membuat mereka kesulitan dalam mencari waktu untuk beristirahat atau meluangkan waktu untuk diri sendiri dan keluarga.
Menurut BCBSA, sepertiga generasi milenial tidak memiliki penyedia perawatan primer maupun perawatan untuk pencegahan penyakit. Mereka hanya mengunjungi dokter ketika mereka merasa sakit. Padahal, mengunjungi fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan reguler penting untuk dilakukan.
Memperhatikan kesehatan diri sendiri seperti menjaga emosi, makan makanan bergizi, tidur cukup, dan berolahraga penting dilakukan. Menjauhkan diri dari teknologi, pekerjaan, dan media sosial serta menggantikannya dengan interaksi dengan orang lain secara langsung adalah salah satu bentuk perhatian terhadap diri sendiri.
“Generasi milenial harus belajar untuk lebih terbuka dan mencari bantuan jika merasa sakit baik secara fisik maupun emosional,” ucap seorang direktur psikiatri di New York-Presbyterian and Weill Cornell Medicine, Jonathan Avery, dikutip Tempo dari laman Healthline, Sabtu, 28 September 2019.
DINA OKTAFERIA
Baca juga: Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?