TEMPO.CO, Jakarta - Ada istilah yang kini populer dalam menjalani hubungan dengan orang lain. Namnya micro cheating. Psikolog klinis yang juga konsultan relasi, Prachi Vaish mengatakan, bentuk relasi micro cheating ini sama seperti selingkuh kecil-kecilan.
Jika sebagian orang membayangkan selingkuh sebagai bentuk ketidaksetiaan dan melibatkan sentuhan fisik atau seksual, micro cheating belum sampai sejauh itu. "Pada prinsipnya memang berkhianat, namun tidak selalu melibatkan fisik," kata Vaish seperti dikutip dari Boldsky. "Micro cheating lebih menekankan pada kedekatan emosional."
Lantas seperti apa bentuk micro cheating?
Seiring perkembangan teknologi, obrolan atau chit-chat lewat aplikasi pesan instan dengan orang lain bisa saja menjadi micro cheating. Contoh, orang yang sudah punya pasangan namun memilih seru-seruan dengan orang lain lewat pesan. Salah satu buktinya, jika pasangannya mendapati dia sedang asyik ngobrol, lalu orang itu buru-buru menghapus pesan atau berpura-pura semua biasa saja.
Hubungan emosional yang terjadi di antara dua orang yang salah satu atau keduanya telah berkomitmen dengan orang lain, ini termasuk micro cheating. Orang yang selingkuh kecil-kecilan ini, menurut Vaish, umumnya hanya lagi caper alias cari perhatian atau ingin membuktikan kalau dia masih menarik di mata orang lain.
Orang yang berniat micro cheating umumnya sengaja memancing diskusi yang membutuhkan balasan dan percakapan mendalam. Jika merasa nyaman, mereka akan lebih sering ngobrol dengan orang tersebut, ketimbang pasangannya.
Awalnya, orang yang membuka peluang micro cheating ini akan memuji dan menghargai lawan bicaranya. Tak jarang mereka juga berbagi fantasi dengan orang tersebut. Itu sebabnya micro cheating bisa menjadi bibit perselingkuhan tingkat lanjut.
LAURENSIA FAYOLA | BOLDSKY
Baca juga:
5 Pemicu Selingkuh, Termasuk Keturunan
