TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang rela melakukan berbagai hal untuk memperoleh berat badan yang mereka inginkan. Salah satunya adalah dengan melakukan diet atau mengatur pola makan untuk mencapai tujuan tertentu. Diet intermittent menjadi salah satu jenis diet yang paling sering diperbincangkan saat ini.
Selama ini, diet sering dikaitkan dengan aktivitas membatasi makan dan minum secara ekstrem. Namun, diet intermittent menawarkan alternatif dari diet ekstrem tersebut. Dilansir dari healthline.com, diet intermittent adalah salah satu jenis diet yang mekanismenya adalah menetapkan batas-batas untuk makan dan minum. Dengan kata lain, diet intermittent merupakan bentuk diet yang mengatur waktu makan dan waktu puasa dengan kaidah-kaidah tertentu.
Salah satu varian diet intermittent adalah diet intermittent 16/8. Dilansir dari medicalnewstoday.com, diet intermittent 16/8 merupakan bentuk diet yang menetapkan 16 jam dalam satu hari sebagai jam untuk puasa, sementara 8 jam sisanya adalah jam untuk makan. Pembagian jam ini dapat diatur lagi untuk mendapatkan hasil diet yang diinginkan.
Diet intermittent terbukti membawa banyak manfaat. Selain menurunkan berat badan, diet intermittent ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan. Dilansir dari healthline.com, berikut adalah manfaat diet intermittent:
1. Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan salah satu tipe paling umum dari diabetes. Varian diabetes ini, sebagaimana dilansir dari beberapa sumber, disebabkan oleh tingginya tekanan darah dalam konteks resistensi insulin. Karena itu, segala aktivitas yang mampu menurunkan kadar resistensi insulin mampu menurunkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Dilansir dari healthline.com, diet intermittent ternyata terbukti mampu menurunkan kadar resistensi insulin. Hal tersebut membuat diet intermittent menjadi salah satu cara untuk mencegah diabetes tipe 2.
2. Bermanfaat untuk Kesehatan Jantung
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit pembunuh paling mematikan di dunia. Dilansir dari berbagai sumber, penyakit jantung disebabkan oleh beberapa hal, seperti tingginya tekanan darah, tingginya kadar gula darah, dan tingginya kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Dilansir dari healthline.com, diet intermittent mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan tersebut sehingga mampu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.
3. Menurunkan Risiko Kanker
Hingga kini, kanker masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Banyak nyawa melayang karena penyakit mematikan ini. Dilansir dari cell.com, sebuah riset menunjukkan bahwa diet intermittent mampu menurunkan risiko terjadinya kanker. Sebab, aktivitas puasa yang termasuk dalam rangkaian diet intermittent mampu memaksimalkan proses metabolisme tubuh. Hal tersebut membuat risiko kanker pada manusia mengalami penurunan dengan melakukan diet intermittent.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Waktu yang Dibutuhkan Agar Intermittent Fasting Efektif Turunkan Berat Badan