TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang ogah minum susu karena khawatir berat badannya bakal naik. Sebagian lagi menolak minum susu dengan alasan intoleransi laktosa. Kalau begitu, apakah susu merupakan asupan yang tidak sesuai bagi sebagian orang?
Ahli gizi Emilia Achmadi mengatakan, siapapun sejatinya bisa minum susu, asalkan mengetahui kadar yang tepat dan jenisnya. "Susu mengandung protein, vitamin B komplek, vitamin A, vitamin D, kalsium, fosfat, dan berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh," kata Emilia dalam webinar "Jalani Hidup Terbaik" bersama Greenfield pada Jumat, 29 Oktober 2021.
Bagi yang khawatir berat badan bertambah gara-gara minum susu, Emilia menyarankan agar mengidentifikasi dulu karakter diri. "Cek berapa berat badan saat ini, apakah termasuk ideal, kelebihan berat badan, atau kurang berat badan. Periksa juga aktivitas sehari-hari dan usia," ujarnya.
Ilustrasi minum susu. Shutterstock
Apabila orang tersebut tidak punya masalah intoleransi laktosa dan memiliki berat badan ideal, maka bisa mengkonsumsi susu satu gelas sehari atau sekitar 250 cc. Untuk mereka yang lebih aktif bergerak dan tidak punya masalah dengan berat badan, bisa minum susu sampai tiga gelas sehari.
Sementara mereka yang menjaga berat badan tetap stabil atau mengalami obesitas, bisa memilih mengkonsumsi susu low fat atau susu skim. "Ingat, susu bukan pemicu masalah berat badan. Yang jadi problem adalah mindless eating dan gaya hidup mager alias malas bergerak," ujarnya. Adapun yang mengalami intoleransi laktosa, menurut Emilia, bisa mencoba mengkonsumsi yoghurt.
Baca juga:
Konsumsi Susu Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.