Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosis Minum Susu agar Berat Badan Tetap Stabil dan Buat yang Intoleransi Laktosa

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang ogah minum susu karena khawatir berat badannya bakal naik. Sebagian lagi menolak minum susu dengan alasan intoleransi laktosa. Kalau begitu, apakah susu merupakan asupan yang tidak sesuai bagi sebagian orang?

Ahli gizi Emilia Achmadi mengatakan, siapapun sejatinya bisa minum susu, asalkan mengetahui kadar yang tepat dan jenisnya. "Susu mengandung protein, vitamin B komplek, vitamin A, vitamin D, kalsium, fosfat, dan berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh," kata Emilia dalam webinar "Jalani Hidup Terbaik" bersama Greenfield pada Jumat, 29 Oktober 2021.

Bagi yang khawatir berat badan bertambah gara-gara minum susu, Emilia menyarankan agar mengidentifikasi dulu karakter diri. "Cek berapa berat badan saat ini, apakah termasuk ideal, kelebihan berat badan, atau kurang berat badan. Periksa juga aktivitas sehari-hari dan usia," ujarnya.

Ilustrasi minum susu. Shutterstock

Apabila orang tersebut tidak punya masalah intoleransi laktosa dan memiliki berat badan ideal, maka bisa mengkonsumsi susu satu gelas sehari atau sekitar 250 cc. Untuk mereka yang lebih aktif bergerak dan tidak punya masalah dengan berat badan, bisa minum susu sampai tiga gelas sehari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara mereka yang menjaga berat badan tetap stabil atau mengalami obesitas, bisa memilih mengkonsumsi susu low fat atau susu skim. "Ingat, susu bukan pemicu masalah berat badan. Yang jadi problem adalah mindless eating dan gaya hidup mager alias malas bergerak," ujarnya. Adapun yang mengalami intoleransi laktosa, menurut Emilia, bisa mencoba mengkonsumsi yoghurt.

Baca juga:
Konsumsi Susu Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

3 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

5 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

13 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

20 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

23 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

27 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

Setidaknya ada lima tanda-tanda kucing akan melahirkan. Di antaranya terjadi perubahan perilaku dan nafsu makan.