Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lansia Perlu Lebih Waspada pada Penyakit AMD di Mata, Lakukan Deteksi Dini

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
ilustrasi lansia (pixabay.com)
ilustrasi lansia (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Emil Salim sangat suka membaca. Sebagai dosen, ia pun terus menimba ilmu dengan membaca melalui Ipad, komputer untuk mencari bahan kuliah. "Setiap pekan, selalu ada yang harus saya baca, sehingga modal utama saya itu mata. Kalau mata saya tidak bisa memandang, mati saya," kata Emil Salim pada webinar World Sight Day 2021, 14 Oktober 2021

Sayang, ketika ia lanjut usia, ia sempat kesulitan menggunakan indra penglihatannya. Emil Salim mengatakan pada 1995, ketika ia masih menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, penglihatannya terasa kabur. "Mata saya tidak bisa fokus, dan penglihatan tidak tajam. Baru ketahuan saya mengalami AMD," katanya.

Pasien dengan AMD, Emil Salim/Bayer

Edwin juga bercerita bagaimana awalnya ia mengalami masalah mata. Saat itu Maret 2012. Edwin mengatakan mata kirinya awalnya bermasalah. Tidak lama kemudian, mata kanannya pun tidak bisa memandang maksimal. Ia semakin sulit melihat televisi. Dalam pandangan matanya pun terdapat kabut yang tebal sekali.

Emil Salim dan Edwin adalah pasien Dokter Spesialis Mata Konsultan RSCM, Gitalisa Andayani. Gita menjelaskan penyakit mata yang dialami Emil Salim dan Edwin adalah Degenerasi Makula Terkait Usia alias AMD. AMD adalah penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan pada populasi lanjut usia di negara berkembang. "AMD ini penyebab kebutaan ketuga terbanyak di dunia," kata Gita dalam kesempatan yang sama.

Pasien dengan AMD, Edwin/Bayer

Penyakit AMD ini dibagi menjadi 2, yaitu AMD tipe kering dan AMD tipe basah. Orang dengan AMD tipe kering mungkin memiliki endapan kuning, yang disebut drusen, di makula mereka. Beberapa drusen kecil mungkin tidak menyebabkan perubahan pada penglihatan. Tetapi ketika menjadi lebih besar dan lebih banyak, drusen mungkin meredupkan atau mendistorsi penglihatan, terutama ketika membaca. "Ketika kondisinya semakin parah, sel-sel peka cahaya di makula menjadi lebih tipis dan akhirnya mati. Dalam bentuk atrofi, seseorang bisa jadi memiliki bintik-bintik buta di tengah penglihatan. Semakin parah, seseorang mungkin kehilangan penglihatan sentral," kata Gita.

Pada AMD basah, keadaannya adalah pembuluh darah tumbuh dari bawah makula. Pembuluh darah ini bocor dan mengalirkan darah dan cairan ke retina. Penglihatan menjadi terdistorsi sehingga garis lurus terlihat bergelombang. Akan timbul juga bintik-bintik buta dan kehilangan penglihatan sentral. Pembuluh darah ini dan pendarahannya akhirnya membentuk bekas luka, yang pada akhirnya bisa menyebabkan hilangnya penglihatan sentral secara permanen. "Bila tidak diobati, kebutaan pada AMD tipe basah akan lebih cepat terjadi dibandingkan AMD tipe kering, kata Gita.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

2 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

11 hari lalu

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno. ANTARA/HO-Kemenag
Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag membuka pelatihan deteksi dini konflik sosial keagamaan.


Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

18 hari lalu

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

22 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

24 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

33 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

34 hari lalu

Advanced Micro Devices (AMD) chip. AP/Paul Sakuma
Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

Sebelumnya, Amerika Serikat pertimbangkan tambah daftar perusahaan chip Cina dalam Entity List.