TEMPO.CO, Jakarta -Gangguan tidur dapat mempengaruhi tingkat neurotransmitter dan hormon stress yang dapat menimbulkan kekacauan di otak, mengganggu pikiran dan emosi seseorang.
Karena itu, selain bermanfaat bagi tubuh, tidur yang berkualitas juga bermanfaat bagi kesehatan mental.
Baca Juga:
Dilansir dari laman health.harvard.edu, tidur yang normal terbagi dalam dua kategori, yaitu tidur tenang dan tidur (Rapid Eye Movement) REM.
Tidur tenang terjadi ketika suhu tubuh menurun, otot-otot menjadi rileks, detak jantung dan pernapasan melambat, dan tidur memasuki tahap nyenyak sehingga dapat membantu meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Sedangkan tidur REM adalah ketika kita masuk dalam fase mimpi. Dalam siklus tidur REM, tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan meningkat sampai ke tingkat yang sama ketika tubuh dalam kondisi terjaga.
Tidur REM dapat membantu kita meningkatkan pembelajaran dan memori, serta berkontribusi dalam kesehatan emosional.
Melihat fungsi tidur yang sangat penting ini, maka penting bagi kita untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik. Pasalnya, gangguan tidur dapat mempengaruhi tingkat neurotransmitter dan hormon stress yang dapat menimbulkan kekacauan di otak, mengganggu pikiran dan emosi seseorang.
Selanjutnya: Dalam penelitian yang dilakukan oleh I Putu Hendri Aryadi dkk...