Dalam penelitian yang dilakukan oleh I Putu Hendri Aryadi dkk berjudul “Korelasi Kualitas Tidur Terhadap Tingkat Depresi, Cemas, dan Stress Mahasiswa Kedokteran Universitas Udayana”, dikatakan bahwa secara umum kualitas tidur memiliki kaitan yang signifikan dengan tingkat depresi, cemas, dan stres mahasiswa kedokteran pre-klinik di Universitas Udayana, Bali.
Ilustrasi orang tidur di dalam bus. Dok.Freepik
Karena itu, remaja yang memiliki masalah dengan tidurnya berpotensi mengalami masalah kecemasan atau depresif. Selain itu, kurangnya waktu tidur juga dapat menyebabkan mood yang buruk di siang hari.
Penelitian Aryadi memberikan fakta baru bahwa selain bermanfaat bagi tubuh, tidur yang berkualitas juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Karena itu, apabila Anda saat ini sedang mengalami kualitas tidur yang buruk, Anda harus segera memperbaikinya.
Baca : Membedakan Sakit Kepala Wajar dan yang Parah Sampai Harus ke Dokter
NAUFAL RIDHWAN ALY | DA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.