Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayo Tingkatkan Imunitas untuk Cegah Pneumonia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia merupakan kondisi radang atau inflamasi yang terjadi di jaringan paru. Radang ini bisa disebabkan oleh beberapa mikroorganisme seperti virus, bakteri, ataupun jamur.

Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K) mengatakan pneumonia kerap terjadi pada orang lanjut usia dan anak-anak karena sistem kekebalan tubuh yang rendah. Spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu menganjurkan masyarakat meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah pneumonia atau radang paru yang disebabkan virus ataupun bakteri.

"Kita selalu berprinsip pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan, pencegahan yang ingin kita sampaikan kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan sistem imun," kata Erlina.

Upaya pencegahan pneumonia dengan meningkatkan sistem imun, yaitu perilaku hidup bersih dan sehat, makan dengan gizi seimbang, tidak minum alkohol, tidak merokok, istirahat cukup, dan kelola stres agar tidak berkepanjangan. Erlina menekankan lansia melakukan olahraga ringan 15-30 menit minimal tiga kali dalam seminggu.

"Untuk orang tua, olahraga yang ringan-ringan saja, yang bisa ditoleransi oleh usia dan juga sering. Jadi, jangan sekali-sekali saja, tiga sampai lima kali per minggu, paling lama setengah jam dengan gerakan yang tidak terlalu membuat lelah. Kalau ini dilakukan maka diharapkan imunitas akan naik," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tingkat kejadian kasus pneumonia di Indonesia sekitar 25-40 per 10.000 penduduk. Lansia merupakan kelompok yang rentan terkena pneumonia karena sistem imun tubuh yang mulai menurun. Anak-anak, khususnya balita, juga rentan terkena pneumonia karena sistem imunitas belum sempurna. Di samping itu, perilaku balita yang kerap bermain di lantai dan memasukkan benda ke mulut juga bisa menyebabkan masuknya bakteri ke dalam tubuh.

Pneumonia yang berat bisa disebabkan virus corona penyebab COVID-19, pneumonia dengan derajat berat juga bisa disebabkan oleh bakteri pneumokokus. Erlina menjelaskan gejala pneumonia akibat bakteri ini menyebabkan radang dan menimbulkan batuk. Batuk karena bakteri biasanya batuk berdahak, dengan dahak yang kental dan berwarna kehijauan atau kekuningan.

"Apabila dahak tersebut tidak dapat dikeluarkan akan menyebabkan sesak pada penderita," katanya.

Baca juga: Tingkatkan Kekebalan Tubuh Lansia dengan Vaksin Pneumonia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

9 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

12 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

16 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

18 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

22 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

23 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

25 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.