TEMPO.CO, Jakarta - Alergi dingin atau istilah medisnya disebut cold urticarial merupakan reaksi kulit terhadap dingin seperti bentol-bentol, kemerahan, dan gatal-gatal. Gejala ini muncul dalam beberapa menit setelah paparan dingin.
Dikutip dari Mayo Clinic, alergi dingin merupakan reaksi kulit terhadap dingin yang muncul dalam beberapa menit setelah paparan dingin. Orang yang terpapar alergi dingin memiliki gejala yang berbeda beda, mulai dari reaksi ringan hingga sangat parah.
Adapun reaksi yang ditimbulkan mulai dari kulit membengkak, kemerahan, hingga gatal gatal. Kondisi ini mungkin muncul tiba-tiba dan dapat sembuh dengan sendirinya dari waktu ke waktu.
Bagi beberapa orang dengan kondisi ini, berenang di air dingin dapat menyebabkan tekanan darah sangat rendah, pingsan, atau syok. Dilansir dari Healthline, orang yang mendapat reaksi alergi akut yang parah disebut anafilaksis.
Gejala alergi dingin
Untuk dapat mengetahuinya, jika Anda mengalami alergi dingin, ada beberapa gejala yang perlu diketahui, mulai dari kulit gatal-gatal, kemerahan, sensai terbakar ketika tubuh mulai menghat dan pembengkakakn di lokasi paparan.
Tidak hanya pada bagian luar tubuh, gejala juga ditandai dengan reaksi dalam tubuh mulai dari demam, sakit kepala, nyeri sendi, kelelahan, hingga kecemasan.
Seseorang yang mengalami alergi dingin juga dapat mendapatkan gejala alergi yang parah bahkan memerlukan perhatian medis, seperti gangguan pernapasan, pembengkakan lidah dan tenggorokan, jantung berdebarp debar, penurunan tekanan darah, bahkan juga pingsan.
Anda mungkin akan merasakan gejala ketika segera, sekitar dua hingga lima menit setelah terpapar suhu dingin. Gejala dapat hilang dalam satu sampai dua jam.
Di lain waktu, reaksi dapat dimulai lama setelah paparan dingin dalam beberapa jam atau beberapa hari dan bisa memakan waktu hingga dua hari untuk menghilang.
Penyebab alergi dingin
Seseorang yang terkena alergi dingin ini dapat dialami ketika mereka pergi ke luar dalam cuaca dingin, berenang atau mandi di air dingin, hingga memasuki ruang yang ber- AC.
Jika seseorang memiliki alergi dingin, ketika mereka terpapar suhu dingin menyebabkan tubuh melepaskan histamin yang memicu gejala.
Jika Anda memiliki kondisi ini, penting untuk konsultasikan dengan dokter. Perawatan biasanya mencakup langkah-langkah pencegahan seperti mengambil antihistamin dan menghindari udara dingin dan air.
Anda mungkin perlu membawa epinefrin suntik, misalnya EpiPen jika Anda mengalami gejala parah atau mengancam jiwa, seperti anafilaksis dari paparan dingin.
Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan obat lain untuk mengobati alergi dingin ini seperti kortikosteroid, hormon sintetis, antibiotik, antagonis leukotriene, dan munosupresan.
WILDA HASANAH
Baca juga: Mau Naik Gunung, Cek Dulu Apakah Kamu Alergi Dingin Atau Tidak