Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sadari Implikasi Diabetes dari Kepala, Organ Intim, sampai Kaki

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - International Diabetes Federation atau IDF memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang usia 20 sampai 79 tahun di dunia yang menderita penyakit diabetes pada 2019. Dan Indonesia menempati peringkat ketujuh dengan jumlah 10,7 juta penderita diabetes.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Premier Bintaro, Rendy Suherman mengatakan, penyakit diabetes terbagi menjadi tiga, yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. "Pada prinsipnya, diabetes melitus terjadi karena gangguan dari pankreas yang menghasilkan insulin," kata Rendy dalam peluncuran Avrist Tematis secara virtual pada Rabu, 15 Desember 2021.

Diabetes tipe 1 terjadi karena keturunan dan termasuk penyakit autoimun. Kondisi diabetes tipe 1 biasanya sudah terdeteksi sejak kecil. Sementara diabetes tipe 2 terjadi saat dewasa dan penyebabnya adalah gaya hidup tidak sehat. Sedangkan diabetes gestasional terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini disebabkan insulin yang kurang sensitif terhadap fluktuasi gula darah selama hamil.

Dalam kasus diabetes tipe 2, menurut Rendy, pada dasarnya tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah agar tetap dalam batas normal. Bisa juga tubuh memproduksi insulin cukup, tetapi sel-sel tubuh tidak menggunakannya dengan baik atau terjadi resistensi insulin.

Beberapa kondisi yang memicu diabetes melitus tipe 2 adalah obesitas, distribusi lemak perut tinggi, gaya hidup tidak aktif atau jarang berolahraga, riwayat penyakit tertentu, berusia di atas 45 tahun namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum usia tersebut. Diabetes melitus tipe 2 juga umumnya terjadi dengan diawali kondisi prediabetes atau kadar gula lebih tinggi dari normal, tetapi belum masuk klasifikasi sebagai diabetes, riwayat diabetes saat hamil, dan wanita dengan sindrom ovarium polikistik. Ciri-ciri sindrom ovarium polikistik antara lain menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, dan obesitas.

Head of Partnership Distribution, PT. Avrist Assurance, Vinia Lestianti Erwin mengatakan, banyak yang belum menyadari bahwa penyakit diabetes memiliki konsekuensi darurat. "Berbagai penyakit kronis yang dipico oleh diabetes berdampak pada biaya pengobatan dan perawatan yang tidak mudah dan tidak murah sama sekali," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rendy Suherman menyampaikan implikasi penyakit diabetes bisa terjadi dari kepala sampai kaki. "Diabetes dapat memicu gangguan metabolisme dan berdampak pada organ tubuh," katanya. Jika menyerang otak, maka bisa memicu stroke; menyerang jantung, maka bisa mengakibatkan penyakit jantung; menyerang ginjal, bisa mengakibatkan gagal ginjal; menyerang pembuluh darah, maka bisa memicu hipertensi; berdampak pada organ intim, bisa mengakibatkan disfungsi ereksi; dan menyerang kaki, bisa berupa luka yang tak kunjung sembuh sampai berujung amputasi.

Beberapa ciri klasik penyakit diabetes tipe 2 antara lain banyak minum karena sering kali merasa haus, makan berlebihan karena kerap merasa lapar, dan sering buang air kecil. "Banyak yang belum menyadari keluhan klasik ini kemudian menganggapnya biasa," katanya. "Baru ketahuan setelah periksa ke dokter dan sudah terlambat."

Adapun gejala komplikasi dari penyakit diabetes adalah berat badan turun, sering merasa kesemutan atau kram, luka yang tak kunjung sembuh, disfungsi ereksi, dan lainnya. Untuk mencegah diabetes, Rendy mengajak masyarakat menerapkan gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi seimbang, rajin olahraga, cukup istirahat, dan mengecek kondisi kesehatan secara berkala.

Baca juga:
Diabetes Bersifat Progresif, Apa Maksudnya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

1 hari lalu

Lenny Kravitz tetap nyentrik dengan celana kulit ketat dan sepatu bot saat latihan angkat beban bersama pelatih pribadinya. Instagram.com/@lennykravitz
Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

Video Lenny Kravitz saat latihan beban di gym menjadi viral, gara-gara pilihan busananya. Jadi apa alasannya memakai busana seperti itu?


Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

2 hari lalu

Wanita menggunakan Skipping atau lompat tali. shutterstock.com
Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

3 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Artis sekaligus tersangka penyalahgunaan narkotika Rio Reifan bersiap dipindahkan ke RSKO Cibubur, di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, 4 September 2019. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?


Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

4 hari lalu

Ilustrasi berlari. Shutterstock
Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

5 hari lalu

Ilustrasi wanita mengantuk. Freepik.com
12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.


4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

5 hari lalu

Pelari Indonesia Agus Prayogo (kiri) berlari pada lomba maraton SEA Games 2023 di kawasan situs warisan budaya dunia UNESCO Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu 6 Mei 2023. Pelari asal Jawa Barat tersebut berhasil meraih medali emas pertama untuk cabang atletik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

5 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

6 hari lalu

Aktris pemeran Film Menjelang Ajal, Shareefa Daanish saat sesi wawancara di Kantor Tempo. Palmerah, Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Film ini siap bergentayangan pada Mei 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.