Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sosiopat, Antisosial yang Terbentuk karena Trauma Masa Lalu

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 1930-an, para peneliti mulai menggunakan kata sosiopat merujuk pada seseorang yang memiliki kepribadian antisosial. Mengutip situs web Verywell Health, merujuk buku pedoman profesional untuk mengamati gejala gangguan kesehatan mental.

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) mendefinisikan gejala sosiopat itu sebagai pengabaian tatanan sosial atau berulang-ulang melakukan pelanggaran terhadap hak orang lain.

Seseorang dengan kondisi antisosial tampak karismatik. Tapi, biasanya merasa kesulitan untuk memahami orang lain. Sosiopat memang tak seperti psikopat yang mengabaikan perasaan hati. Sosiopat masih bisa menunjukkan sikap merasakan penyesalan. Tapi, seseorang yang sosiopat memahami kelakukan yang salah sebagai perilaku biasa sehingga terasa benar dalam pikirannya.

Ciri sosiopat, ketika muncul ketakpedulian terus-menerus terhadap keselamatan orang lain. Misalnya, penipuan dan manipulasi merupakan karakteristik utama jenis gangguan kepribadian ini. Para ahli menilai perilaku sosiopat cenderung terbentuk karena faktor lingkungan, salah satunya pola asuh orang tua.

Anak-anak yang kurang mendapat pengasuhan orang tua cenderung merasa tak ada yang peduli pada dirinya. Faktor lainnya juga bisa terbentuk, karena riwayat pelecehan maupun kekerasan yang dialami semasa anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Trauma bisa menyebabkan gangguan di otak besar bagian depan yang berfungsi untuk pengendalian diri dan mengatur emosi (lobus frontal). Itu sebabnya, salah satu yang mendorong perilaku antisosial atau sosiopat.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca: Perbedaan Psikopat dan Sosiopat, Keduanya Memiliki Empati yang Lemah

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

5 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

Berikut enam pola asuh kesehatan pada anak yang perlu dipahami orang tua untuk mencegah anak stunting.


5 Ciri-ciri Seseorang Tergolong Masyarakat Kelas Menengah

6 hari lalu

Ilustrasi pusat belanja Ramayana/ Dok.TEMPO/Dasril Roszandi
5 Ciri-ciri Seseorang Tergolong Masyarakat Kelas Menengah

Sejumlah indikasi seseorang tergolong sebagai masyarakat Kelas menengah.


PBB Distribusikan Vaksin Polio di Tengah Perang Gaza

7 hari lalu

Seorang pria memberi susu seorang anak sementara dokter memeriksa anak-anak di Rumah Sakit Nasser saat pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa bersiap untuk meluncurkan kampanye vaksinasi polio pada hari Minggu yang akan bergantung pada serangkaian jeda terbatas dalam pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 30 Agustus 2024. REUTERS/Hatem Khaled
PBB Distribusikan Vaksin Polio di Tengah Perang Gaza

Sumber di PBB menyebut akan ada gencatan senjata delapan jam di area tertentu agar bisa mendistribusikan vaksin polio


Kenali Jenis-jenis Kekerasan Seksual dan Ancaman Hukuman Bagi Pelakunya

7 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Kenali Jenis-jenis Kekerasan Seksual dan Ancaman Hukuman Bagi Pelakunya

Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang.


3 Hal Penting Pengasuhan Digital untuk Cegah Anak Kecanduan Gawai

8 hari lalu

Sejumlah siswa SDN Marmoyo, mengerjakan tugas dengan berkelompok menggunakan gawai secara bergantian di rumah warga Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 8 Agustus 2020. Kondisi ini memaksa anak-anak yang tinggal di wilayah terpencil untuk berkumpul di rumah-rumah warga yang menyediakan akses internet melalui WiFi agar dapat mengakses pelajaran. Beberapa siswa ada yang bergantian memakai ponsel karena orang tua mereka tidak mampu membelikan gawai untuk belajar. ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF
3 Hal Penting Pengasuhan Digital untuk Cegah Anak Kecanduan Gawai

Psikolog menjelaskan tiga hal penting pengasuhan digital untuk mencegah anak kecanduan gawai. Berikut penjelasannya.


Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

12 hari lalu

Konsultasi Psikolog. shutterstock.com
Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

Ketahui tanda-tanda harus ke psikolog. Apabila mengalami hal sulit, sebaiknya jangan dipendam dan segera mencari bantuan ke psikolog.


Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

17 hari lalu

Reaksi Raja Charles dari Inggris saat dia melihat penghormatan di luar Balai Kota Southport, selama kunjungannya untuk bertemu dengan anggota masyarakat setempat, menyusul serangan pada 29 Juli di pesta dansa anak-anak, di Southport, Inggris, pada 20 Agustus 2024. PAUL ELLIS/Pool Via Reuters
Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

Raja Charles III menyampaikan simpatinya ketika bertemu dengan korban selamat penikaman yang memicu kerusuhan anti-imigrasi secara nasional


8 Dampak Pola Asuh Strict Parents Pada Anak, Salah Satunya Risiko Depresi

18 hari lalu

Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com
8 Dampak Pola Asuh Strict Parents Pada Anak, Salah Satunya Risiko Depresi

Berikut ini dampak strict parents pada perkembangan anak. Di antaranya bisa meningkatkan risiko depresi hingga tidak percaya diri.


10 Ciri-Ciri Orang Tua Strict Parents, Salah Satunya Banyak Menuntut

18 hari lalu

Ciri ciri strict parents. Foto: Canva
10 Ciri-Ciri Orang Tua Strict Parents, Salah Satunya Banyak Menuntut

Ketahui beberapa ciri-ciri strict parents. Di antaranya adalah memiliki banyak aturan hingga mengontrol penuh tindakan anak.


Dampak Buruk KDRT pada Anak yang Tak Boleh Diabaikan

18 hari lalu

Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com
Dampak Buruk KDRT pada Anak yang Tak Boleh Diabaikan

KDRT bukan hanya masalah antara pelaku dan korban langsung, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi anak-anak yang menyaksikannya.