Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Mainan bagi Pertumbuhan Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi mainan anak. shutterstock.com
Ilustrasi mainan anak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah selama pandemi Covid-19. Akibatnya, masa-masa untuk berinteraksi dengan teman sebaya berkurang. Oleh karena itu, mainan menjadi salah satu hal penting yang menemani hari-hari mereka.

Sebenarnya, seberapa penting arti mainan untuk anak? Baik disadari atau tidak, orang tua kerap kali tak pernah mempersoalkan saat membelikan mainan untuk anak. Di balik semua itu, ternyata ada begitu banyak manfaat mainan bagi pertumbuhan anak. Berapa pun usia anak, mainan merupakan sesuatu yang memang menyenangkan.

Menurut banyak riset yang sudah dilakukan, mainan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan otak, sosial, emosional, dan fisik anak. Otak anak ibarat spons yang siap menyerap informasi apapun yang diterima sehingga mainan dapat menjadi sarana untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar serta belajar hal baru.

Dengan permainan, orang tua bisa memasukkan unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran yang signifikan dalam memilih jenis mainan yang edukatif dan tidak membahayakan anak-anak. Mainan juga akan menyehatkan anak, baik secara fisik maupun mental, dan melalui permainan itulah anak-anak bisa terlatih kemampuan motorik, bahkan mengasah kemampuan imajinasi.

Pedagogis asal Jerman, Friedrich Wilhelm August Frobel, mengatakan bermain penting dalam belajar. Kegiatan bermain sangat dinikmati anak dan mainan yang sangat disukai dapat digunakan untuk menarik perhatian serta mengembangkan kapasitas dan pengetahuan anak. Tokoh-tokoh seperti Plato, Aristoteles, dan Frobel melihat bermain sebagai kegiatan yang mempunyai nilai praktis. Artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak.

Lalu seperti apa mainan yang paling efektif mendukung tumbuh kembang anak? Tentu saja yang mampu memberikan nilai edukasi bagi anak secara optimal. Mayke Sugianto, T. (1995) dalam bukunya berjudul Bermain, Mainan, dan Permainan, mengatakan alat permainan edukatif adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan.

Dalam beberapa waktu terakhir, ragam mainan untuk anak pun semakin variatif. Banyak produsen mainan dari berbagai segmen pasar mengembangkan produk kreatif untuk menunjang kebutuhan pasar. Mainan edukatif pun menjadi salah satu yang banyak dikembangkan dan menjadi pilihan, dan bahkan kerap menjadi favorit orang tua untuk diberikan kepada anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam perkembangannya, produsen mainan anak memang dituntut untuk semakin inovatif dalam menciptakan mainan edukatif. Tingkat keamanannya terjamin sehingga anak bisa mendapatkan manfaat tanpa ada kekhawatiran terluka. Artinya, kontrol terhadap produksi juga harus baik.

Pada dasarnya, mainan anak idealnya memuat konten edukatif pembelajaran untuk stimulus pertumbuhan dan kecerdasan dan jika diperlukan mendapatkan supervisi dari pakar yang fokus pada tumbuh kembang anak.

Inovasi juga harus selalu dilakukan ditunjang dengan studi mainan anak dalam bidang sejenis yang lebih edukatif dan bermanfaat bagi anak dan tetap menyeimbangkan antara idealisme pendidikan dengan tren pasar. Beberapa bahan atau material yang aman di antaranya bahan dasar yang baru seperti mdf, flanel, dan kain.

Sementara ragamnya pun disesuaikan dengan kebutuhan usia anak. Batita dengan balita tentunya memiliki preferensi dan pilihan mainan yang berbeda. Dan dengan semakin banyaknya ragam mainan anak edukatif membuat orang tua memiliki beragam pilihan mudah untuk mencerdaskan buah hati. Meski demikian, pastikan anak tetap terpantau ketika bermain dan batasi waktu bermain dengan kegiatan lain, seperti makan dan istirahat.

Baca juga: Bermain dan Berbagi, Tumbuhkan Empati Anak sejak Dini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

16 hari lalu

Ilustrasi anak bermain game online (pixabay.com)
Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

Orang tua diminta mengawasi anak ketika bermain game dengan memperhatikan rating atau klasifikasi yang tertera sesuai usia anak.


Aktivitas Fisik Selama 3 Jam Sehari Bantu Tumbuh Kembang Anak

24 hari lalu

Ilustrasi anak bermain mainan atraktif bersama ibunya. shutterstock.com
Aktivitas Fisik Selama 3 Jam Sehari Bantu Tumbuh Kembang Anak

Dokter menyampaikan anak yang melakukan aktivitas fisik kurang lebih selama tiga jam sehari dapat berdampak positif pada stimulasi tumbuh kembang anak


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

29 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Cocok untuk Ngabuburit, Ini 7 Pilihan Mobile Game Seru Buatan Indonesia

39 hari lalu

Cat Legends/Google
Cocok untuk Ngabuburit, Ini 7 Pilihan Mobile Game Seru Buatan Indonesia

Lagi cari game untuk main bareng (mabar) sambil ngabuburit bersama teman? Simak mobile game seru buatan developer Indonesia.


4 Langkah Penting agar Tumbuh Kembang Anak Optimal

56 hari lalu

Ilustrasi anak bermain/Foto: SoKlin
4 Langkah Penting agar Tumbuh Kembang Anak Optimal

Nutrisi tepat adalah komponen penting yang memungkinkan anak tumbuh, belajar, dan berkembang untuk awal tumbuh kembang anak.


5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

58 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan imunisasi polio kepada anak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi polio tahap dua dilakukan setelah penerima sudah mendapatkan imunisasi tahap satu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah pemberian imunisasi polio dalam menanggulangi kejadian luar biasa (KLB). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.


Jaga Kesehatan Pencernaan Anak agar Pertumbuhannya Optimal

19 Februari 2024

Ilustrasi anak sedang makan (pixabay.com)
Jaga Kesehatan Pencernaan Anak agar Pertumbuhannya Optimal

Kesehatan pencernaan berperan kunci dalam mencapai tumbuh kembang anak yang optimal karena mempengaruhi sekitar 70 persen sistem kekebalan tubuh.


11 Rekomendasi Kado Bayi yang Bisa Dipakai Hingga Besar

18 Februari 2024

Ada beberapa rekomendasi kado bayi yang bisa dipakai hingga besar, mulai dari nuku, kursi makan, hingga stroller. Ini daftarnya. Foto: Canva
11 Rekomendasi Kado Bayi yang Bisa Dipakai Hingga Besar

Ada beberapa rekomendasi kado bayi yang bisa dipakai hingga besar, mulai dari nuku, kursi makan, hingga stroller. Ini daftarnya.


Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

7 Februari 2024

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya.


5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

5 Februari 2024

Terapis membimbing seorang anak yang tengah menjalani terapi di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 27 Februari 2020. Rumah sakit ini melayani terapi bagi anak-anak usia 4-10 dan 10-19 tahun yang membutuhkan penanganan psikiater, khususnya anak-anak usia 4-10 tahun yang mengalami masalah dengan kemampuan berbicara dan kurangnya kemampuan untuk berinteraksi secara sosial. Kecanduan gadget adalah salah satu penyebab meningkatnya depresi, autisme, bipolar, psikosis, dan anti sosial.  TEMPO/Prima Mulia
5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Untuk membantu meningkatkan kemampuan anak, ada sejumlah terapi yang bisa dilakukan.