TEMPO.CO, Jakarta - Efek buruk sering mengonsumsi makanan yang digoreng dengan jelantah bisa menyebabkan munculnya kanker. Minyak bekas dipakai untuk menggoreng berkali-kali akan meningkatkan asam lemak bebas.
Mengutip Jurnal Surya Medika, minyak jelantah dapat meningkatkan gugus radikal peroksida (kelompok senyawa yang memiliki ikatan tunggal oksigen). Hal tersebut dapat mengakibatkan oksidasi pada sel tubuh manusia.
Minyak jelantah biasanya telah melebihi pemanasan antara 95 derajat Celsius sampai 120 derajat Celsius. Makanan yang digoreng dengan minyak jelantah akan berbau tengik, kesedapan rasanya berkurang, dan penurunan vitamin juga asam lemak esensial.
Konsumsi minyak jelantah dalam jangka panjang sangat berbahaya, karena kandungan asam lemak bebas yang tinggi. Efek buruknya akan bisa menyebabkan kolesterol dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Minyak goreng yang digunakan berulang-ulang akan membentuk radikal bebas. Keberadaan radikal bebas di dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit jantung dan kanker.
M. IHSAN NURHIDAYAH
Baca: Minyak Jelantah Berbahaya Dikonsumsi, Sebaiknya Diolah Menjadi Sabun Cuci