Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apakah Obat Kedaluwarsa Berbahaya bagi Tubuh?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Polisi Temukan Obat Kedaluwarsa di Pasar Pramuka
Polisi Temukan Obat Kedaluwarsa di Pasar Pramuka
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSetiap obat pasti memiliki tanggal kedaluwarsa yang tertera di label atau kemasannya. Biasanya ditandai dengan kode “exp” beserta batas tanggal kedaluwarsa yang tertera. Tidak akan menjadi masalah jika Anda mengkonsumsi obat tersebut sebelum tanggal kedaluwarsa. Namun, bagaimana dan apa yang terjadi jika obat dikonsumsi setelah masa kedaluwarsa habis? 

Melansir laman resmi Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) RI, kedaluwarsa dipahami sebagai batas kedaluwarsa obat yang ditetapkan berdasarkan uji stabilitas yang dilakukan pada suhu dan kondisi ideal penyimpanan obat. Lamanya kedaluwarsa dihitung sejak tanggal obat diproduksi hingga waktu uji terakhir di mana obat dinyatakan masih memenuhi syarat dan uji mutu. 

Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat Amerika Serikat (AS) secara resmi merekomendasikan agar obat yang melewati tanggal kedaluwarsa dibuang. Alih-alih karena faktor medis, dilansir dari PMC PubMed Central, rekomendasi ini didasari demi keuntungan tambahan bagi perusahaan farmasi. Ketika obat dibuang, konsumen didorong untuk membeli obat yang lebih baru. 

Di sisi lain, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Food and Drug Administration (FDA) AS yang diperbaharui pada 13 Agustus 2017 menyatakan bahwa obat kedaluwarsa aman dikonsumsi. Bahkan yang sudah kedaluwarsa bertahun-tahun sekalipun selama disimpan di tempat yang sejuk dan kering. 

Tetapi, efektivitas obat dapat menurun dari waktu ke waktu, sehingga tidak manjur untuk mengobati penyakit. Seorang dokter penyakit dalam di Mission Heritage Medical Group, Sarah Pace, mengamini obat kedaluwarsa tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Namun demikian, dirinya memberikan pengecualian terhadap beberapa jenis obat tertentu. 

Menurut dia, obat jenis cair tidak boleh dikonsumsi setelah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat-obatan jenis ini, kata dia, bisa berbahaya karena menyediakan tempat yang baik bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh. “Jika Anda menggunakan obat cair yang kedaluwarsa, berpotensi terkontaminasi, terutama pada jaringan sensitif seperti mata,” kata Pace sebagaimana dikutip Tempo dari Providence

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dibandingkan dengan obat pil atau tablet, obat cair memiliki persyaratan ketat dalam hal penyimpanannya. Nitrogliserin, misalnya, sangat sensitif terhadap panas dan sinar matahari sehingga disimpan dalam botol berwarna gelap. 

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Inilah Tanda-tanda Obat yang Sudah Rusak dan Kedaluwarsa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.


Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

3 hari lalu

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

Anggota DPRD Provinsi Dapil Sumatera Utara 9, Satika Simamora, menjenguk beberapa warganya.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

6 hari lalu

Ilustrasi telapak tangan. wisegeek.com
Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

7 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

8 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

Pelajari lebih lanjut tentang gejala dan kemungkinan komplikasi lupus. Apa saja tanda-tanda awal penyakit lupus?


Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

8 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

Lupus merupakan penyakit autoimun yang ditunjukkan dari gejala sakit kulit, demam, sakit sendi, rambut rontok, dan gangguan saraf.


Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

12 hari lalu

Ilustrasi produk perawatan kulit. Freepik.com
Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.