TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan bisa berakhir karena pertengkaran hebat dan perselingkuhan yang tidak bisa ditoleransi. Saat putus cinta, muncul perasaan kehilangan. Namun percayalah, ada perpisahan yang menguntungkan bila ada pihak yang dirugikan.
Lebih baik putus cinta daripada menghabiskan waktu dengan orang yang salah. Berikut beberapa cara untuk bangkit setelah putus cinta:
Tahan emosi
Terkadang, hati bisa berubah-ubah dan berdebar-debar setelah mengakhiri hubungan. Mungkin ada penyesalan atau bahkan kelegaan. Ada baiknya Anda memutuskan kontak dengan mantan pasangan. Memutuskan kontak dengan mantan bisa memberikan ruang untuk pulih dari perpisahan. Namun, ada juga orang yang lebih mengikuti emosi dengan memaksa kembali menjalin hubungan dan kangen bertelepon hingga larut malam.
Menolak menjadi alas kaki
Dinamika dalam setiap hubungan tidak didasarkan pada kesetaraan karena mungkin ada pasangan yang lebih peduli daripada orang lain. Ada juga orang yang tidak menggunakan logika dan menjadi budak cinta meskipun sudah menjadi mantan, bahkan ada yang rela berkorban dan menjadi keset. Jadi, Anda harus berhati-hati untuk tidak berkorban bagi mantan setelah mengakhiri hubungan. Berdiri untuk diri sendiri dan menolak untuk dimanfaatkan. Hargai diri sendiri dan bijaklah.
Tetap sibuk dan puas dengan keadaan
Isi hari-hari dengan kegiatan yang selalu ingin dilakukan sebelum mengenang masa-masa patah hati. Lakukan hobi baru dan jauhkan diri dari pikiran tentang rasa sakit. Begitu menyambut kebahagiaan dalam hidup, Anda akan tampil sebagai orang baru yang tidak terkekang oleh keputusasaan dan yakinlah Anda akan menemukan orang yang lebih baik yang tidak merugikan.
Baca juga: Yang Dirasakan Laki-laki kala Putus Cinta