Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Pendengaran Bisa Jadi Gejala Parkinson, Ini Penjelasannya

Reporter

image-gnews
Muhammad Ali memukul wajah lawannya Joe Frazier pada pertandingan tinju kelas berat di Manila, Filipina,  1 Oktober 1975. Setelah 32 tahun berjuang melawan penyakit Parkinson, Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun. AP/Mitsunori Chigita, File
Muhammad Ali memukul wajah lawannya Joe Frazier pada pertandingan tinju kelas berat di Manila, Filipina, 1 Oktober 1975. Setelah 32 tahun berjuang melawan penyakit Parkinson, Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun. AP/Mitsunori Chigita, File
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Awas, gangguan pendengaran dan epilepsi telah diidentifikasi sebagai dua tanda awal baru penyakit Parkinson. Begitu menurut penelitian yang diterbitkan di JAMA Neurology.

"Hasil kami mengungkap faktor risiko baru dan gejala awal, epilepsi dan gangguan pendengaran," kata penulis utama studi Cristina Simonet,

Dia menegaskan penting bagi praktisi perawatan primer untuk mengetahui hubungan ini dan memahami seberapa awal gejala Parkinson dapat muncul sehingga pasien bisa mendapatkan diagnosis tepat waktu. Studi ini yang pertama dari Inggris, yang melihat gangguan neurodegeneratif pada populasi yang sangat beragam.

Meskipun para peneliti menemukan baik etnis maupun status sosial ekonomi tidak terkait dengan risiko pengembangan penyakit Parkinson, penelitian ini masih memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang bagaimana penyakit tersebut mempengaruhi semua orang, bahkan pada tahun-tahun menjelang diagnosis.

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Queen Mary London adalah untuk menyelidiki faktor risiko dan gejala pradiagnostik pada populasi yang beragam secara etnis karena sebagian besar penelitian Parkinson dilakukan pada populasi yang didominasi kulit putih dan makmur. Untuk melakukan ini, para ilmuwan menganalisis catatan medis lebih dari 1 juta orang yang tinggal di London Timur antara 1990-2018.

Di London Timur, sekitar 45 persen penduduknya orang kulit hitam, Asia Selatan, campuran, atau kelompok etnis lain. Salah satu temuan paling penting menurut para peneliti adalah menderita epilepsi dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena Parkinson. Meskipun para peneliti mengatakan Parkinson yang diinduksi obat tidak dapat dikesampingkan dalam kasus ini, bukan pertama kalinya epilepsi dikaitkan dengan Parkinson.

Laporan kasus 2016 menemukan Parkinson dan epilepsi dapat hidup berdampingan, baik dengan mendahului diagnosis Parkinson atau berkembang setelah itu. Gangguan pendengaran adalah temuan baru lain dari studi baru-baru ini, yang terjadi hingga lima tahun sebelum diagnosis Parkinson.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini pengamatan yang menarik karena pertama kalinya terlihat pada Parkinson," kata Aaron L. Ellenbogen, ahli saraf di Institut Masalah Saraf Michigan, kepada Health.com.

Selain tanda-tanda potensial dan faktor risiko baru, para peneliti memperhatikan tren baru dalam gejala-gejala yang terkenal. Tremor, kontraksi otot yang tidak disengaja, ditemukan muncul 10 tahun sebelum diagnosis Parkinson dan menjadi lebih sering dalam 1-2 tahun menjelang. Masalah memori, yang merupakan gejala nonmotorik yang paling sering dilaporkan terkait Parkinson, dapat muncul hingga lima tahun sebelum diagnosis.

Penyakit ini juga berhubungan positif dengan penyakit penyerta lain macam tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, diabetes tipe 2, serta tanda dan gejala pradiagnostik lain, yakni sembelit, depresi, disfungsi ereksi.

Gejala lain penyakit parkinson
-Tremor di tangan, lengan, kaki, rahang, atau kepala.
-Kekakuan anggota badan atau tubuh.
-Gontai
-Gangguan keseimbangan atau koordinasi

Beberapa gejala nonmotorik Parkinson termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
-Rasa sakit
-Gangguan tidur
-Keringat berlebihan
-Gangguan suasana hati
-Masalah seksual
-Kelelahan

Baca juga: Penurunan Kognitif sampai Demensia, Ini Sebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

7 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

10 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

25 hari lalu

Ilustrasi wanita mendengarkan musik di kafe. shutterstock.com
Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Dokter THT menjelaskan kebiasaan mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone dapat memicu gangguan pendengaran.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

27 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

31 hari lalu

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

31 hari lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

32 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

Radang telinga yang paling sering dialami anak adalah otitis media akut, di mana infeksi rongga hidung menyerang secara cepat.


Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

35 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

35 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.


3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

36 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.