Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Masker Meski Virus Covid-19 Mereda, 5 Keuntungan Tetap Pakai Masker

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita memakaikan masker pada orang lain. Freepik.com/Prostoleh
Ilustrasi wanita memakaikan masker pada orang lain. Freepik.com/Prostoleh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah RI melonggarkan pemakaian masker untuk aktivitas di luar ruangan menyusul makin landainya kasus penularan Covid-19 di Indonesia. Presiden Jokowi menyatakan masyarakat boleh tidak memakai masker di luar ruangan dengan syarat tertentu, Selasa 17 Mei 2022.

Disebutkannya syarat boleh atau tidak menggunakan yaitu, apabila sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak berkerumun maupun padat orang.

Namun sejak Covid-19 memasuki Indonesia dari 2020 lalu, tren menggunakan masker telah menjadi suatu kebiasaan di kalangan masyarakat. Sehingga saat pemerintah telah melonggarkan pun tetap saja sebagian masyarakat terasa enggan untuk melepaskannya di tempat terbuka.

Manfaat Masker Meski Covid-19 Mereda

Walaupun telah dilonggarkan, tentu tak ada salahnya tetap menggunakan masker di luar ruangan. Sebab virus yang mungkin berterbangan melalui udara disekitar tak hanya virus Covid-19. Disarikan dari berbagai sumber, berikut beberapa manfaat masker tetap dikenakan walaupun Covid-19 telah mereda.

1. Mencegah penyebaran penyakit lain

Masker wajah memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit menular. Masker tak hanya melindungi dari COVID-19, tetapi mereka juga dapat bertindak sebagai perisai terhadap penyakit pernapasan umum seperti influenza dan flu biasa.

Dilansir dari healthline, Negara-negara di Asia memiliki sejarah panjang penggunaan masker untuk mencegah penularan infeksi melalui udara. Praktek ini menjadi lebih umum di Asia setelah wabah SARS pada tahun 2003.

2. Mengatasi kecemasan sosial

Orang-orang dengan kecemasan sosial dan kondisi kesehatan mental lainnya tetap lega saat mengenakan masker. Orang dengan kecemasan sosial sering takut akan penilaian atau kritik dari orang lain, dan masker dapat bertindak sebagai penghalang fisik dan psikologis.

Sebuah penelitian di Polandia pada 2020 menemukan bahwa memakai masker dikaitkan dengan tingkat kecemasan yang lebih rendah.  Pakar kesehatan mengatakan bahwa strategi lain yang lebih efektif untuk mengelola kondisi kesehatan mental bagi sebagian orang yaitu dengan menggunakan masker. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Melindungi dari polusi udara

Selama perjalanan dan transportasi umum menggunakan masker menjadi pilihan tepat untuk melindungi saluran pernapasan dari debu dan polusi yang banyak bertebaran di udara.

4. Melindungi orang yang kekebalan tubuhnya lemah

Orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan, seperti yang menjalani kemoterapi dan penderita HIV sering memakai masker sebelum pandemi. Sebab karena penyakit remeh seperti pilek dan flu dapat mematikan jika sistem kekebalan mereka tidak dapat melawan infeksi.

5. Melindungi dari alergi serbuk bunga

Dalam sebuah penelitian pada 2020 dengan mengamati 301 perawat yang menderita rinitis alergi atau alergi serbuk bunga, gejala alergi penderita alergi menurun dari 43 persen menjadi 29 persen saat memakai masker bedah dan menjadi 25 persen dengan masker N95.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: Meski Jokowi Longgarkan, Epidemiolog Ingatkan Manfaat Masker Buat Warga Jakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

22 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

1 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

4 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

17 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

27 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

37 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.


Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

42 hari lalu

Alat pemantau polusi udara Birulangit yang dipasang di Telkom University Bandung. Dok. Tel-U
Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

44 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

44 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

44 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.