Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Cara Manajemen Krisis Paruh Baya, Jangan Meratapi Proses Penuaan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita paruh baya bersantai. shutterstock.com
Ilustrasi wanita paruh baya bersantai. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Umumnya, seseorang dapat dikatakan paruh baya saat berada di usia antara 40 dan 60 tahun. Di umur ini, orang rentan mengalami midlife crisis atau krisis paruh baya yang mampu menghilangkan kepercayaan dan identitas diri.

Secara umum, mengutip Healthline di laman healthline.com, orang yang memiliki krisis paruh baya dapat menunjukkan tanda-tanda berupa menurunnya kebahagiaan dan kepuasan hidup, kehilangan tujuan hidup, keraguan diri, frustrasi dengan perubahan peran dan tanggung jawab hidup, kebosanan dan ketidakpuasan dengan hubungan, karier, atau kehidupan secara umum.

Selain itu juga kekhawatiran tentang penampilan dan bagaimana orang lain memandang, pemikiran tentang kematian, makna hidup, dan konsep eksistensial lainnya, perubahan tingkat energi (dari kegelisahan yang meningkat hingga kelelahan yang tidak biasa), kurang motivasi atau minat dalam mengejar tujuan dan aktivitas yang biasa dinikmati, dan perubahan suasana hati (termasuk kemarahan, kesedihan dan perubahan hasrat seksual).

Manajemen Krisis Parih Baya

Agar tak berlarut-larut dalam krisis paruh baya, seseorang bisa coba dengan manajemen diri dengan empat metode berikut ini:

1. Jangan Meratapi

Johns Hopkins di laman hopkinsmedicine.org menyarankan agar seseorang yang mengalami midlife crisis tidak terus menerus meratapi kehidupan dan usia yang menua. Sebaiknya pergunakan waktu tua sebagai kesempatan untuk bersenang-senang dan menghadapi tantangan baru dalam hidup, contohnya sering berpergian atau menjadi relawan sosial.

2. Bagikan Perasaan

Berbicara pada orang yang dipercaya mengenai perasaan, harapan, rencana, maupun ketakutan-ketakutan saat menginjak usia paruh baya dapat mengurangi beban pikiran dan risiko terkena depresi. Selain berbicara, berdasar penelitian, menulis dalam blog maupun jurnal juga mampu melepaskan perasaan dan meminimalkan risiko depresi.

3. Normalisasi Usia Tua

Menormalisasi atau memahami fenomena perubahan fisik dan aktivitas hidup akan dialami semua orang di usia tua. Greater Good Megazine di situs greatergood.berkeley.edu menegaskan, agar seseorang tidak perlu merasa menyesal, dan menyalahkan diri sendiri atas perunahan-perubahan hidup ketika menginjak usia tua. Iklaskan hal-hal yang telah berlalu, dan buatlah rencana-rencana menyenangkan untuk menghabiskan waktu.

4. Lakukan Pengobatan

Apabila midlife crisis yang dialami tidak dapat diatasi dengan manajemen dari diri sendiri, Acenda Integrated Health dalam situs acendahealth.org menyarankan segera cari pengobatan profesional. Sebab, krisis paruh baya yang berlarut-larut dapat membuat penderitanya frustasi, kebingungan, ganggun emosional, bahkan depresi. Beberapa pilihan pengobatan profesional krisis paruh baya termasuk menemui dokter terapis, menemui psikolog, atau mengikuti sesi konseling pasangan.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 8 Tanda Krisis Paruh Baya dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

5 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

6 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

8 hari lalu

Ilustrasi Chiropractic. Shutterstock
Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?


Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

17 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

22 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

23 hari lalu

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.