TEMPO.CO, Jakarta - Ibu menyusui biasanya dilarang mengonsumsi makanan atau minuman tertentu supaya tidak berimbas fatal pada bayi. Berikut adalah rangkuman larangan bagi ibu menyusui:
1. Mengonsumsi kafein terlalu banyak
Menurut CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat), kafein bisa berpindah dari ibu ke bayi dalam jumlah kecil melalui ASI. Umumnya, ini tidak berdampak buruk pada bayi bila ibu mengonsumsinya dalam jumlah rendah (sekitar kurang dari 300 miligram atau dua hingga tiga cangkir kopi per hari).
Konsumsi kafein terlalu banyak, sekitar 10 cangkir kopi atau lebih per hari, dilaporkan berdampak buruk bagi bayi. Ini bisa mengakibatkan iritabilitas, pola tidur yang buruk, rewel, dan gelisah.
Jika bayi tampak lebih rewel atau mudah tersinggung setelah ibunya mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi, ibu harus mempertimbangkan mengurangi asupan kafeinnya. Apalagi bayi prematur dan bayi baru lahir memecah kafein lebih lambat. Selain kopi, sumber kafein lainnya adalah teh, minuman berenergi, soda, dan coklat.
2. Makan ikan kaya merkuri
Ikan memang merupakan sumber protein yang baik. Selain itu juga mengandung vitamin dan mineral penting yang berguna bagi ibu menyusui. Meski begitu, ibu harus berhati-hati dalam memilih ikan.
Ini karena sejumlah ikan mengandung merkuri yang terakumulasi dalam dagingny, dan bisa ditularkan pada bayi melalui ASI. Akibatnya bisa berdampak buruk pada otak dan sistem saraf bayi. Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat), beberapa ikan dengan tingkat merkuri tertinggi adalah makarel raja, marlin, oranye kasar, hiu, ikan todak, ikan ubin dari Teluk Meksiko, dan tuna mata besar.
3. Terlalu banyak minum alkohol
CDC menilai, tidak minum alkohol adalah pilihan paling aman selama menyusui. Meski begitu, minum alkohol saat menyusui mungkin masih aman selama ibu berhati-hati dengan jumlah dan waktunya.
Dilansir dari Healthline, banyaknya kadar alkohol yang bia diperoleh bayi dari ASI tergantung pada seberapa banyak alkohol yang dikonsumsi dan kapan mengonsumsinya. Penelitian menunjukkan, jumlah alkohol dalam ASI mencapai puncaknya pada 30 hingga 60 menit setelah minuman terakhir ibu.
Selain itu, alkohol bisa tetap berada di sistem tubuh hingga dua sampai tiga jam. Ini hanya untuk satu minuman, semakin banyak alkohol yang diminum, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membersihkannya dari sistem tubuh.
Tingginya konsumsi alkohol telah terbukti mengurangi produksi ASI hingga 20 persen. Asupan alkohol yang berlebihan selama menyusui juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan pola tidur, keterlambatan keterampilan psikomotor, dan bahkan keterlambatan kognitif di kemudian hari.
Karena itu, CDC merekomendasikan supaya ibu membatasi konsumsi alkohol. Setidaknya minum satu minuman standar per hari, dan tunggu setidaknya dua jam kemudian untuk menyusui.
Satu minuman standar setara dengan:
- 355 mililiter bir;
- 125 mililiter anggur;
- 45 mililiter alkohol keras.
Itulah beberapa larangan ibu menyusui. Dengan menjaga asupan makanan ibu, kesehatan bayi pun ikut terjaga.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Hati-Hati, Hindari Makanan dan Minuman Ini Bagi Ibu Menyusui
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.