TEMPO.CO, Jakarta - ASEAN Dengue Day atau Hari Demam Berdarah (DBD) ASEAN diperingati setiap 15 Juni. Peringatan ini pertama kali diselenggarakan di Hanoi, Vietnam pada 30 Oktober 2010 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19.
Peringatan KTT Demam Berdarah ke-5 diadakan mulai 13-15 Juni 2022 di Singapura. Negara yang turut serta dalam pelaksanaan perayaan ini di antaranya adalah seluruh negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Melansir kanal asiadenguesummit.org, KTT Asia Dengue ke-5 mengusung tema “Roll Back Dengue”. Pada perayaannya, KTT akan memberikan kesempatan bagi pakar demam berdarah dari akademi dan lembaga-lembaga penelitian.
Tidak hanya itu, turut berpartisipasi juga perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) regional dan global, ADVA, SEAMEO TROPMED, GDAC, Institut Vaksin Internasional (IVI), dan FMx. Mereka akan memberikan gambaran luas tentang status demam berdarah saat ini dan pengelolaannya di seluruh Asia Tenggara dan Asia.
Selain itu, peringatan hari DBD ini diselenggarakan untuk meningkatkan komitmen nasional maupun antar anggota ASEAN dalam rangka pengendalian demam berdarah. Sehingga, dengan langkah pencegahan, penanggulangan, maupun pelaksanaan bisa memutus rantai kematian akibat DBD.
Rangkaian acara The 5th Asia Dengue Summit ini diselenggarakan bersama Asia Dengue Voice and Action (ADVA), Konsorsium Penyakit Menular Dengue dan Aedes Global (GDAC), Jaringan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis Pendidikan Asia Tenggara (SEAMEO TROPMED), dan Fondation Merieux (FMx).
Mengutip kanal World Health Organization, alasan diadakannya The 5th Asia Dengue adalah lantaran wilayah Asia, terutama Asia Tenggara adalah episentrum wabah demam berdarah. Adanya peningkatan jumlah penduduk dan perubahan iklim menjadikan kasus demam berdarah di Asia lebih tinggi dari kawasan lainnya.
Seperti dalam laporan WHO yang berjudul “WHO Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012-2020” yang menyampaikan bahwa sebagian besar negara di Asia Tenggara merupakan endemic demam berdarah dengue.
RISMA DAMAYANTI
Baca: Belum Ada Vaksinnya, Jangan Pernah Abaikan Demam Berdarah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.