Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Fakta tentang Kuku, Pertumbuhan hingga Tanda Kesehatan

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi kuku. Freepik.com/Valuavitaly
Ilustrasi kuku. Freepik.com/Valuavitaly
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kuku yang sehat teksturnya halus tanpa berlekuk dikutip Mayo Clinic. Bentuk dan warnanya juga sama. Perubahan warna kuku terkadang menandakan masalah kesehatan. 

Merawat kuku juga sangat penting. Sebab, kuku bisa menandakan adanya suatu penyakit atau kondisi yang dialami tubuh. Kuku memiliki kesamaan dengan rambut terbentuk dari protein keratin. Kuku berfungsi untuk melindungi jari kaki dan tangan.

Mengutip WebMD, segala sesuatu mulai dari penuaan hingga kekurangan nutrisi membuat kuku menjadi kering, tipis, dan mudah patah.

Fakta tentang kuku

Mengutip laman Perdoski, berikut deretan fakta tentang kuku

1. Susunan kuku

Susunan kuku manusia terdiri dari piringan kuku, alas kuku, matriks, kutikula, dan lunula.  Matriks kuku bagian terpenting, yaitu lapisan sel di dasar berfungsi untuk pertumbuhan kuku. Bila matriks terganggu, kuku juga akan rusak atau bermasalah pertumbuhannya.

2. Pertumbuhan kuku

Kuku jari tangan tumbuh cukup lambat, sekitar 3 milimeter hingga 5 milimeter selama satu bulan. Kuku jempol kaki tumbuh lebih lambat. Jika kehilangan kuku jari karena sesuatu hal, makan butuh waktu setengah tahun hingga satu tahun untuk tumbuh kembali utuh. 

3. Kuku cepat tumbuh di jari yang sering beraktivitas

Orang yang aktif menggunakan tangan kanan, maka kuku di jari kanannya cepat tumbuh. Sebaliknya, pada orang yang kidal, kuku di tangan kiri cepat tumbuh dibanding kuku di tangan kanan.

4. Kuku dipengaruhi faktor genetik

Bentuk, ketebalan, kekuatan kuku dipengaruhi salah satunya oleh faktor genetik. Jika orang tua memiliki kuku rapuh, maka keturunannya berkemungkinan memiliki kuku yang rapuh juga.

5. Penyakit berkaitan dengan kuku

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyakit yang berkaitan dengan kuku salah satunya cantengan. Cantengan dialami ketika kuku kaki yang tumbuh ke dalam menusuk kulit dan infeksi jamur.

6. Kondisi kuku menandakan gangguan kesehatan 

Masalah kesehatan bisa tampak dari warna kulit, kondisi rambut, dan kuku.  Ujung kuku yang berubah menjadi gelap menandakan adanya penyakit jantung, diabetes, atau gangguan hati.

7. Menggigit kuku

Menggigit kuku mungkin hanya dianggap sebagai kebiasaan. Namun, kondisi itu bisa menandakan kecemasan yang dikaitkan dengan gangguan obsesif-kompulsif.

M. RIZQI AKBAR

Baca: Mengapa Penting Menjaga Kesehatan Kuku?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

5 hari lalu

Ilustrasi wanita memasak di rumah. Freepik.com/Senivpetro
Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Aktivitas memasak bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti meredakan stres dan kecemasan


Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

Berikut macam kebiasaan yang bisa membantu meredakan kecemasan dan stres di masa perimenopause, tetap aktif sepanjang hari.


Kondisi Gugup dan Deretan Pemicunya

18 hari lalu

Ilustrasi gugup Freepik.com/Wayhomestudio
Kondisi Gugup dan Deretan Pemicunya

Kondisi gugup merujuk perasaan cemas atau tidak nyaman


Mengenali Perilaku Obsesi dan Risiko Buruknya

18 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/tirachardz
Mengenali Perilaku Obsesi dan Risiko Buruknya

Perilaku obsesi bisa membuat seseorang menjadi sangat cemas dan mengganggu kehidupan sehari-harinya


Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

23 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

Peraturan baru dari Meta tentang peningkatan keamanan pada akun remaja menjadi sorotan. Bagaimana faktanya?


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

40 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.


Tak Selalu Negatif, Psikolog Ungkap Dampak Positif Kecemasan dan Cara Menghadapinya

42 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Tak Selalu Negatif, Psikolog Ungkap Dampak Positif Kecemasan dan Cara Menghadapinya

Kecemasan bukan penyakit tapi emosi normal yang dialami semua orang dan kita bisa menggunakannya untuk hal-hal positif.


Bisa Sebabkan Sakit Jantung bila Dibiarkan, Ini Pemicu Hipokondria

53 hari lalu

Ilustrasi pria sakit. Nbc.news.com
Bisa Sebabkan Sakit Jantung bila Dibiarkan, Ini Pemicu Hipokondria

Riset menunjukkan kecemasan kronis terkait hipokondria bisa meningkatkan risiko kondisi seperti penyakit jantung sehingga menjadi masalah yang serius.


Penelitian Sebut Kecemasan Tingkatkan Risiko Demensia

11 Agustus 2024

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Penelitian Sebut Kecemasan Tingkatkan Risiko Demensia

Penelitian menemukan orang dengan kecemasan kronis 2,8 kali lebih berisiko mengembangkan demensia dan penderita kecemasan 3,2 kali lebih berisiko.


10 Dampak Negatif Terlalu Banyak Grup WhatsApp bagi Kesehatan Mental

6 Agustus 2024

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
10 Dampak Negatif Terlalu Banyak Grup WhatsApp bagi Kesehatan Mental

Grup WhatsApp, yang memudahkan terhubung dengan banyak orang, menyimpan potensi dampak negatif bagi kesehatan mental.