Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengetahui Penyebab Ulkus Dekubitus, Penyakit yang Diderita Rima Melati

image-gnews
Rima Melati adalah aktris kelahiran Tondano, Sulawesi Utara pada 22 Agustus 1937. Perempuan berdarah campuran Minahasa dan Belanda ini bernama asli Marjolien Tambajong. Nama Rima Melati diberikan oleh Bung Karno lantaran dianggap kebarat-baratan. Dok. TEMPO/Nurdiansah
Rima Melati adalah aktris kelahiran Tondano, Sulawesi Utara pada 22 Agustus 1937. Perempuan berdarah campuran Minahasa dan Belanda ini bernama asli Marjolien Tambajong. Nama Rima Melati diberikan oleh Bung Karno lantaran dianggap kebarat-baratan. Dok. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris senior, Rima Melati meninggal dunia pada Kamis, 23 Juni 2022 pukul 15.14 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat dalam usia 84 tahun. Sebelumnya, Rima Melati dikabarkan tengah dirawat di ruangan Intensive Care Unit (ICU) di salah satu rumah sakit kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 April 2022 lalu. Kabar ini diungkap langsung oleh sahabat Rima Melati, Widyawati dalam kanal YouTube STARPRO Indonesia. Menurut Widyawati dan putranta, Rima Melati menderita Ulkus Dekubitus.

“Itu karena dekubitus. Jadi luka yang di belakang, yang biasanya kalau kita terlalu lama tidur itu yang membuat luka. Akhirnya itu jadi ke mana-mana,” kata Widyawati dalam video, yang diunggah pada Selasa, 31 Mei 2022 lalu.

Menurut Mayo Clinic, Ulkus Dekubitus atau disebut juga dengan Bedsores adalah cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat tekanan yang berkepanjangan pada kulit. Orang yang paling berisiko mengalami luka baring ini memiliki kondisi medis yang membatasi kemampuan mereka untuk mengubah posisi.

Penyebab Ulkus Dekubitus

Sehingga menyebabkan mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat tidur atau kursi. Fakta lainnya, Ulkus Dekubitus dapat berkembang selama berjam-jam atau berhari-hari. Kebanyakan luka sembuh dengan pengobatan, tetapi beberapa tidak pernah sembuh sepenuhnya.

Mengutip laman cancer.gov, selain karena tekanan, Ulkus Dekubitus juga dapat disebabkan oleh gesekan pada kulit, baik dengan pakaian atau tempat tidur. Pemicunya adalah kulit yang rapuh dan lembap. Gesekan kulit dengan tempat tidur dapat terjadi ketika posisi dada atau kepala lebih tinggi. Kondisi ini menyebabkan tubuh merosot ke bawah. Kulit yang rapuh akan mudah mengalami Ulkus Dekubitus karena hal ini, terutama pada bagian tubuh seperti punggung dan bokong.

Ulkus dekubitus sering terbentuk pada kulit yang menutupi area tulang tubuh, seperti punggung, tulang ekor, pinggul, bokong, siku, tumit, dan pergelangan kaki. Pasien yang tidak bisa bangun dari tempat tidur atau mengubah posisinya, atau yang selalu menggunakan kursi roda memiliki peningkatan risiko ulkus dekubitus.

Tanda dan gejalanya termasuk perubahan warna kulit dan pembengkakan, panas, nyeri akibat tekanan, dan nyeri di daerah yang terluka. Jika tidak diobati, kulit dapat retak, melepuh, atau pecah dan membentuk luka atau bisul, yang mungkin memiliki drainase seperti nanah. Ulkus dekubitus dapat merusak jaringan jauh di bawah kulit, termasuk lemak, otot, dan tulang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain faktor tidak dapat bergerak karena kondisi tertentu, Ulkus dekubitus dapat terjadi akibat inkontinensia, di mana kulit menjadi lebih rentan dengan paparan urine dan tinja yang berkepanjangan.

Kurangnya persepsi sensorik. Cedera tulang belakang, gangguan saraf, dan kondisi lain dapat menyebabkan hilangnya sensasi. Ketidakmampuan untuk merasakan sakit atau ketidaknyamanan sehingga mengakibatkan seseorang tidak menyadari tanda-tanda peringatan dan kebutuhan untuk mengubah posisi.

Selain itu, nutrisi dan hidrasi yang buruk juga bisa menjadi faktor penyebab Ulkus Dekubitus. Orang membutuhkan cukup cairan, kalori, protein, vitamin dan mineral dalam makanan sehari-hari mereka untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah kerusakan jaringan. Faktor lainnya, kondisi medis yang mempengaruhi aliran darah. Masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi aliran darah, seperti diabetes dan penyakit pembuluh darah, dapat meningkatkan risiko kerusakan jaringan seperti luka baring.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: Decubitus Luka yang Sering Dialami Lansia dan Cara Pencegahannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

6 jam lalu

Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com
Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

8 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

13 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

15 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

20 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

40 hari lalu

Ilustrasi kacang-kacangan. Unsplash/Peter Feghali
Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

Salah satu manfaat vitamin E adalah menjaga kelembapan kulit. Namun penting untuk memperhatikan kadarnya agar tidak berdampak negatif pada kulit.


8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

42 hari lalu

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya. Foto: Canva
8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya.


Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

42 hari lalu

Ilustrasi telur. Sumber: iStock/foxnews.com
Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

Telur merupakan sumber protein hewani yang serbaguna untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saat diolah menjadi MPASI.


Bisa Kenyang Lama, Ini 10 Camilan Sehat Cocok untuk Sahur

47 hari lalu

Ilustrasi yoghurt, granola, dan raspberry. Foto: Unsplash/Alisha Hieb
Bisa Kenyang Lama, Ini 10 Camilan Sehat Cocok untuk Sahur

Berikut 10 camilan sehat dan lezat untuk waktu sahur.


Tips Merawat Kucing Anggora

47 hari lalu

Kucing anggora. Shutterstock
Tips Merawat Kucing Anggora

Pengetahuan ini sangat penting karena perawatan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko kucing anggora terkena berbagai penyakit.