Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Hindari Hipertensi di Usia Muda

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHipertensi atau tekanan darah tinggi sering dianggap masalah kesehatan yang terjadi seiring bertambahnya usia, tetapi nyatanya tidak benar. Mereka yang termasuk dalam kelompok usia 20-30 juga dapat menghadapi masalah tekanan darah tinggi. 

Hipertensi terjadi ketika pengukuran tekanan darah tiga kali lebih dari 140/90, dan dokter pun akan memberi label sebagai pasien tekanan darah tinggi. Seperti yang diungkapkan oleh ahli bedah kardio-toraks Dr. Bipeenchandra Bhamre, kurang tidur, stres, penyalahgunaan narkoba, kebiasaan makan yang buruk, obesitas, merokok, minum alkohol, menderita penyakit ginjal atau jantung, hipertiroidisme, suka makanan kaya natrium, dan kurang berolahraga adalah sekian alasan yang melatarbelakangi terjadinya hipertensi. 

“Ada tren hipertensi yang mengkhawatirkan yang terlihat pada anak-anak. Hipertensi yang tidak terkontrol terkait dengan masalah jantung, mata, ginjal, dan otak di kemudian hari. Hipertensi esensial adalah ketika tidak ada penyebab yang terdeteksi,” kata Bhamre. 

Gejala tekanan darah tinggi adalah sakit kepala (oksipital), nyeri bahu kiri, terkadang nyeri punggung. Beberapa orang merasa berat di dada atau punggung. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi akan luput dari perhatian. 

Bagaimana cara mengontrol tekanan darah? Obat-obatan merupakan pengobatan lini pertama dan penderita harus minum obat tepat waktu. Bahkan, jika tekanan darah menjadi normal, jangan hentikan pengobatan. 

Dengan modifikasi gaya hidup, kita bisa menurunkan tekanan darah. Kita harus memastikan makan makanan yang seimbang, yang terdiri dari buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. 

Asupan kalori perlu dikurangi. Cobalah untuk mengurangi makanan berlemak. Jadi, coba hindari minuman soda, permen, jus, makanan penutup, biskuit, kue kering, roti, kue, dan memantau asupan garam. Tanya ahli mengenai jumlah garam yang tepat yang perlu dikonsumsi. Berikut beberapa tips menjaga tekanan darah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Berolahraga setiap hari. Berolahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan berat badan yang optimal. 

-Berhenti merokok dan minum alkohol dapat membantu karena dapat lebih mengendalikan tekanan darah. 

-Mempertahankan berat badan ideal sesuai saran dokter dan mengontrol obesitas. 

-Mengendalikan stres dengan memilih teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi.

Baca juga: 9 Makanan dan Minuman Penyebab Hipertensi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

2 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

3 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

5 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

6 hari lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

6 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

7 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

7 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

7 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.