Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Menghela Napas? Inilah Fungsi dan Efeknya

image-gnews
Ilustrasi bernapas. (zebrapen.com)
Ilustrasi bernapas. (zebrapen.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laman Healthline menulis, menghela napas adalah jenis napas panjang dan mendalam. Awalnya menghela napas dimulai dengan mengeluarkan napas yang normal, lalu setelahnya mengambil napas kedua yang lebih dalam sebelum menghembuskannya.

Menghela napas kerap dikaitkan dengan suasana hati atau emosi. Misalnya menghela napas karena lega, sedih, atau lelah. Melansir Current Biology, menjelaskan adanya kaitan menghela napas dengan emosional.

Menghela napas sangat bekaitan dengan menggunakan ekspresi fisik, seperti gerakan tangan atau wajah, dan vokalisasi non-verbal. Terlepas dari perbedaan budaya, banyak ekspresi yang bermakna sama dalam budaya yang berbeda.

Salah satu penggunaan paling umum dari desahan napas adalah untuk mengungkapkan perasaan negatif seperti seseorang yang 'menyerah'. Sebaliknya, menghela napas juga digunakan untuk mengekspresikan emosi positif, seperti kelegaan.

Ada pula fungsi lain dari menghela napas terhadap tubuh. Menurut Healthline, menghela napas mampu akan mengempiskan kembali alveoli yang telah mengempis selama pernapasan normal. Hal ini akan membantu untuk menjaga fungsi resistensi paru-paru ke posisi normal.

Paru-paru terdiri dari ratusan juta alveoli sebagai unit pertukaran gas di ujung terminal saluran pernapasan. Selama pernapasan normal, alveolus kolaps secara spontan, suatu kondisi patologis yang dikenal sebagai atelektasis.

Menghela napas dihipotesiskan untuk membalikkan kolaps alveolar. Oleh karena itu, tarikan napas yang mengembangkan kembali semua alveoli akan mengisi semuanya dengan udara.

Menghela Napas Berlebihan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nampak sepele, menghela napas secara berlebihan memungkinkan efek samping dalam tubuh seseorang. Misalnya meningkatkan kecemasan, stres, depresi, sampai kondisi pernapasan yang buruk.

Mengenai kecemasan, menghela napas secara berlebih akan meningkatkan rasa gugup dan tegang. Dapat pula berpotensi dyspnea. Menurut laman Alodokter dyspnea adalah istilah medis untuk sesak napas. Ini terjadi akibat tidak terpenuhinya pasokan oksigen ke paru-paru yang menyebabkan pernapasan menjadi cepat, pendek, dan dangkal.

Idealnya, orang dewasa dan remaja sehat akan bernapas sekitar 12-20 kali per menit. Namun saat mengalami dyspnea, pola dan frekuensi pernapasan akan berubah.

Dyspnea adalah ciri diagnostik utama dalam gangguan kecemasan seperti gangguan panik, fobia, dan gangguan stres pascatrauma. Menghela napas juga dipengaruhi karena rusaknya sirkuit saraf kontrol pernapasan. Dalam hal ini, cenderung berpotensi sama dengan sindrom Rett atau gangguan neurologis dengan salah satu cirinya adalah menghela napas yang berlebihan, menahan napas, dan hiperventilasi.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Menghela Napas, Terjadi Otomatis atau DIsengaja?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

12 jam lalu

Ilustrasi pasangan berbincang santai. Foto: Freepik.com/Our-Team
Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

Ilustrasi pria berada di rumah. Foto: Freepik.com/Pressfoto
7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

10 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

12 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

15 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

19 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

19 hari lalu

Personel Polda Banten evakuasi perempuan sesak nafas saat arus balik Lebaran di Dermaga VII Pelabuhan Merak, Minggu 14 April 2024. (ANTARA/HO-Polda Banten)
Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024