Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bekerja Terus-menerus Berdampak Buruk, Apa Itu Hustle Culture?

image-gnews
Burnout adalah reaksi terhadap stres kerja yang berkepanjangan dan menyebabkan kelelahan, sinisme, kurang fokus, dan menurunnya kemampuan profesional. (Pexels/energepic.com)
Burnout adalah reaksi terhadap stres kerja yang berkepanjangan dan menyebabkan kelelahan, sinisme, kurang fokus, dan menurunnya kemampuan profesional. (Pexels/energepic.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan untuk bekerja lebih sibuk dan banyak daripada yang lain menandakan hustle culture. Mengutip publikasi dari laman Taylor’s University, budaya huslte culture diartikan sebagai keadaan ketika seseorang bekerja terlalu keras hingga menjadi gaya hidup. Akibatnya tak memiliki waktu untuk kehidupan pribadi.

Direktur 4 Days Campaign Joe Ryle pun berpendapat, hustle culture telah menjadi gaya hidup ketika karier telah menjadi prioritas dalam hidup. Itu berakibat mengesampingkan aspek lain sebagai manusia yang perlu mengembangkan hobi, waktu untuk keluarga, dan perawatan diri.

Apa penyebab hustle culture?

Mengutip publikasi ADP Research Institute, 1 dari 10 karyawan yang menjadi responden di 17 negara mengatakan, mereka telah melakukan lebih dari 20 jam kerja secara gratis tiap pekan. Adapun rata-rata seorang pekerja mengambil lembur selama 7 jam tiap pekan. 

Para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengklaim, peningkatan kerja berlebihan kemungkinan besar karena pesatnya pertumbuhan ekonomi dan teknologi. Itu menyebabkan batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi semakin kabur.

Mengutip Good Housekeeping, ahli psikologi Nicole Cammack menjelaskan, hustle culture menyebabkan seseorang mengalami kelelahan fisik, mental, emosional karena pekerjaan atau burnout.

"Burnout adalah ketika Anda mengalami kelelahan mental dan emosional di mana rasanya seperti tak bisa menambahkan apa pun. Mungkin tidak memiliki motivasi seperti yang telah dilakukan sebelumnya," katanya.

Menurut Cammack, bekerja secara terus-menerus juga menyebabkan dampak fisik seseorang. Sebab, bekerja berjam-jam meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, serangan jantung, bahkan stroke.

Tak hanya berdampak kesehatan mental, fisik, dan emosional, hustle culture juga berdampak sisi psikologis seseorang, antara lain:

1. Merasa berkewajiban untuk mengatakan ya setiap tawaran tugas pekerjaan.

2. Merasa ragu-ragu untuk menggunakan hari sakit, cuti atau bahkan mengambil satu jam penuh istirahat untuk makan siang.

3. Merasa memiliki kewajiban untuk jawab panggilan dan surat elektronik (email) setelah jam kerja atau pada akhir pekan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Memaksakan diri untuk terus produktif dan terus memaksakan untuk melampaui batas-batas.

Baca: Kiat Usir Stres dan Kecemasan Akibat Kembali Bekerja di Kantor

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

11 jam lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

2 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

2 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.


Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

4 hari lalu

Ilustrasi bos sedang berkomunikasi dengan anggota timnya di tempat kerja. Foto: Unsplash.com/Amy Hirschi
Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

5 hari lalu

TalKshop Hari Kartini bertajuk 'Perempuan dan Perannya '/Nakara
Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

5 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

8 hari lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

10 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.