Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Jenis Empty Sella Syndrome, Apa Bedanya?

image-gnews
Ilustrasi otak. Pixabay
Ilustrasi otak. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Empty sella syndrome tergolong penyakit langka yang menyerang otak. Kondisi ini berhubungan dengan sella tursika, lekukan di tulang sphenoid dasar tengkorak yang mengelilingi dan melindungi kelenjar pituitari.

Merujuk Cleveland Clinic, pituitari kelenjar kecil di dasar otak manusia di bawah hipotalamus, ini bagian dari sistem endokrin yang berfungsi membuat berbagai hormon penting. Produksi hormon ini nantinya berfungsi untuk mempengaruhi dan mengendalikan kelenjar lain dalam sistem endokrin tubuh. Orang yang mengalami empty sella syndrome, biasanya kelenjar pituitari lebih kecil. Bahkan dalam beberapa kasus, kelenjar pituitari tak tampak saat tes pencitraan.

Jenis empty sella syndrome

1. Empty sella syndrome primer

Mengutip Healthline, empty sella syndrome primer tidak bisa diidentifikasi penyebabnya. Tapi, mungkin terkait kelainan di diafragma sellae, membran yang menutupi sella tursika. Menurut Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka (NORD), empty sella syndrome juga mempengaruhi sekitar empat kali lebih banyak wanita daripada pria.

Wanita yang mengalami sindrom ini cenderung berumur paruh baya, obesitas, dan riwayat tekanan darah tinggi. Sebagian besar kasus empty sella syndrome tidak terdiagnosis, karena minim gejala yang tampak, sehingga sulit untuk menjelaskan jenis kelamin, obesitas, usia, atau tekanan darah sebagai faktor risiko.

2. Empty sella syndrome sekunder

Empty sella syndrome sekunder biasanya disebabkan kondisi mendasar yang mengubah anatomi kelenjar pituitari ataupun sella tursika yang bisa diidentifikasi. Penyebabnya antara lain, trauma kepala, infeksi  tumor hipofisis, terapi radiasi atau pembedahan kelenjar pituitari. Kondisi yang berhubungan dengan otak atau kelenjar pituitari, seperti sindrom sheehan, hipertensi intrakranial, neurosarcoidosis, atau hipofisitis.

Gejala empty sella syndrome

Merujuk WebMD, beberapa dokter berpendapat kurang dari 1 persen orang dengan empty sella syndrome menunjukkan gejala atau gangguan tertentu. Jika pun ada, gejala paling umum hanya sakit kepala, tekanan darah tinggi, kelelahan, impotensi (pria), rendah gairah seks. Tidak ada periode menstruasi atau tak teratur (wanita), infertilitas, perasaan tertekan di dalam tengkorak, cairan tulang belakang bocor dari hidung, pembengkakan di mata, dan penglihatan kabur.

Baca: Selain Ada Bercak Putih di Otak, Ruben Onsu Idap Empty Sella Syndrome

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

5 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

8 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

35 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

39 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

Sebuah studi dari British Journal of Sports Medicine menyebutkan satu dari sepuluh kematian dini dapat dicegah dengan jalan cepat selama 11 menit.


Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

43 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.


Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

44 hari lalu

Headache, Migrain
Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.


Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

52 hari lalu

Ilustrasi minuman teh. TEMPO/ Nita Dian
Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.


3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

53 hari lalu

Ilustrasi Semangka
3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

Tak hanya sekadar bisa dimakan, kulit semangka juga memiliki kandungan yang bermanfaat untuk tubuh.


8 Macam Sakit Kepala Paling Umum, Pemicu dan Pengobatannya

55 hari lalu

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
8 Macam Sakit Kepala Paling Umum, Pemicu dan Pengobatannya

Ada lebih dari 150 jenis sakit kepala dengan penyebab mulai dari stres, otot tegang, sampai perubahan hormon. Berikut yang paling umum dialami orang.


Inilah Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan

26 Februari 2024

Ilustrasi wanita sakit kepala/pusing. Shutterstock.com
Inilah Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan

Sakit kepala sebelah kanan sering disebabkan oleh migrain, sakit kepala cluster, hingga Sindrom SUNCT.