Biasanya, hepatitis C akut tidak terdiagnosis karena jarang menimbulkan gejala. Ketika tanda dan gejala muncul, mungkin juga akan termasuk penyakit kuning, bersama dengan kelelahan, mual, demam dan nyeri otot. Gejala akut muncul satu hingga tiga bulan setelah terpapar virus dan berlangsung dua minggu hingga tiga bulan.
Infeksi hepatitis C akut tidak selalu menjadi kronis. Berdasarkan penelitian orang yang didiagnosis dengan HCV akut, tingkat pembersihan virus spontan bervariasi dari 15 persen hingga 25 persen. Hepatitis C akut juga merespon dengan baik terhadap terapi antivirus.
Pencegahan Hepatitis C
1. Berhenti menggunakan obat-obatan terlarang
Jangan menggunakan obat-obatan terlarang terutama jika Anda menyuntikkannya.
2. Berhati-hati dengan tindik dan tato
Apabila Anda memilih untuk menjalani tindik atau tato, carilah toko yang memiliki reputasi baik. Ajukan pertanyaan sebelumnya tentang bagaimana peralatan dibersihkan. Pastikan karyawan menggunakan jarum yang steril atau tidak bekas. Jika karyawan tidak menjawab pertanyaan Anda, cari toko lain.
3. Lakukan seks yang lebih aman
Ketika Anda ingin melakukan hubungan seks, jangan sekali-kali melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan banyak pasangan atau dengan pasangan yang status kesehatannya tidak pasti. Memang penularan seksual antara pasangan monogami dapat terjadi, namun risikonya rendah.
Demikian seluk-beluk hepatitis C yang patut jadi berita. Sehubungan Hari Hepatitis Sedunia kemarin, beberapa jenis penyakit sebagai varian hepatitis, patut diwaspadai.
RINDI ARISKA
Baca juga : WHO: 1,1 Juta Orang Meninggal Setiap Tahun Akibat Virus Hepatitis C dan B