TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa 9 Agustus 2022, Hotman Paris melalui akun sosial medianya memberikan informasi bahwa ia sedang berada di UGD karena keracunan obat. Pengacara berusia 62 tahun ini mengaku terlalu banyak minum obat sampai menimbulkan reaksi buruk pada tubuhnya yang membuat wajahnya membengkak dan matanya merah.
Untungnya, setelah menjalani perawatan di rumah sakit, kondisi Hotman Paris berangsur membaik. Ia juga mendapatkan resep obat lain untuk meredakan kondisinya.
Apa itu keracunan obat?
Baca Juga:
Mengutip verywellmind, keracunan obat adalah suatu konsekuensi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak obat sehingga terlalu banyak obat berada dalam sistem tubuh seseorang secara bersamaan. Keracunan obat dapat terjadi jika dosis yang diambil melebihi jumlah dosis dari ketentuan resep dokter. Selain itu, keracunan obat juga dapat terjadi karena obat itu legal.
Keracunan obat bisa dapat menyebabkan terganggunya beberapa fungsi tubuh. Jika tidak ditangani secara cepat oleh medis, keracunan obat juga dapat menjadi pemicu komplikasi penyakit bahkan sampai merenggut nyawa. Seberapa parah kondisi seseorang tergantung pada jenis obat, dosis yang dikonsumsi, dan riwayat medis yang bersangkutan.
Biasanya, keracunan obat dapat terjadi karena disengaja atau tanpa sengaja. Namun, terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami keracunan obat, yaitu:
1. Penyimpanan salah
Obat yang disimpan pada sembarang tempat dapat dikonsumsi oleh anak-anak yang masih dalam fase oral atau ingin memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut. Akibatnya, anak-anak kelompok usia tersebut paling rentan mengalami keracunan obat. Letakkanlah, obat di tempat yang benar.
2. Tidak sesuai dosis
Keracunan obat juga dapat terjadi pada orang dewasa yang ketika mengonsumsi obat tidak sesuai dosis anjuran dokter. Obat yang dikonsumsi berlebihan akan membuat tubuh dan fungsinya berada dalam keadaan bahaya.
3. Riwayat kecanduan
Seseorang yang memiliki riwayat kecanduan atau penyalahgunaan obat dapat berisiko mengalami keracunan obat. Terlebih lagi, jika seseorang mengonsumsi lebih dari satu jenis obat yang bersifat psikedelik atau menggabungkannya dengan alkohol.
4. Masalah mental
Seseorang yang mengalami depresi atau kerap memikirkan percobaan bunuh diri akan rentan mengalami keracunan obat. Terlebih, jika masalah mental seseorang itu dibiarkan begitu saja tanpa segera ditangani para ahli.
Penanganan Keracunan Obat
Untuk menangani keracunan obat, para ahli media memiliki langkah-langkah penanganan awal. Melansir dari betterhealth.vic.gov.au, berikut adalah langkah awal untuk mengatasi keracunan obat, yakni:
- Memastikan jalur pernapasan tidak tersumbat,
- Memberikan activated charcoal atau arang aktif untuk menyerap obat dalam sistem pencernaan,
- Memancing pasien agar dapat muntah sehingga substansi obat bisa dikeluarkan dari perut,
- Memompa perut untuk mengeluarkan substansi obat,
- Memberikan cairan infus untuk mempercepat tubuh mengeluarkan substansi berbahaya dalam obat, dan
- Memberikan obat yang bersifat antidote atau berlawanan dengan obat yang memicu keracunan.
Seseorang juga perlu melakukan antisipasi untuk mencegah keracunan obat. Metode terbaik yang dapat digunakan untuk mencegah keracunan obat adalah dengan menghilangkan peluang terjadinya keracunan atau hal yang memicu seseorang mengonsumsi obat berlebihan.
Saat mengonsumsi obat dari dokter, ikutilah dengan benar setiap instruksi dosisnya. Jangan menggabungkan jenis obat tertentu tanpa sepengetahuan dokter karena dapat menyebabkan keracunan obat.
Sementara itu, jika keracunan obat terjadi karena penyalahgunaan dengan sengaja, cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan mengakhirinya. Tenaga medis atau profesional selalu siap membantu seseorang yang ingin mengakhiri kecanduan atau penyalahgunaan obat.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca: Mahasiswa IPB Buat Aplikasi Bantu Kasus Keracunan Makanan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.