TEMPO.CO, Jakarta -Salah satu hal yang paling dikhawatirkan seseorang ketika usianya mulai menua adalah menjadi pikun atau demensia.
Demensia merupakan istilah untuk sekumpulan gejala yang memengaruhi kemampuan fungsi kognitif otak dalam mengingat, berpikir, bertingkah laku, dan berbicara.
Mengutip dari laman Web MD, demensia bukanlah penyakit. Sebaliknya, ini adalah sekelompok gejala yang disebabkan oleh kondisi lain. Sekitar 5 hingga 8 persen orang dewasa di atas usia 65 tahun memiliki beberapa bentuk demensia. Persentase ini berlipat ganda setiap 5 tahun setelah 65 tahun.
Dua Jenis Demensia
Saat ini ada dua jenis demensia yang dikenal masyarakat, yaitu demensia vaskuler dan non vaskuler. Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, demensia vaskuler atau Alzheimer merupakan kepikunan yang disebabkan adanya sumbatan di pembuluh darah otak. Diperkirakan sekitar 75 persen demensia vaskuler disebabkan oleh stroke sumbatan.
Sumbatan ini bisa total dan bisa sebagian. Jika sumbatannya sedikit maka orang dengan demensia kadang-kadang berperilaku baik dan kadang-kadang perasaan dan perilakunya tidak baik. Jika daerah yang tersumbat di bagian otak yang berhubungan dengan memori, budaya, bicara, etika, moral, maka fungsi yang berhubungan dengan hal itu akan terganggu atau tidak berfungsi.
Panyebab dari kondisi ini adalah hipertensi, kolesterol, diabetes mellitus, asam urat tinggi, kurang minum, dan kurang olah raga. Sedangkan demensia non vaskuler disebabkan oleh tumor otak, kanker otak, kekurangan vitamin, mineral, antioksidan, karena kebanyakan mengonsumsi alkohol, karena infeksi meningitis, encephalitis, pikiran kecewa, depresi dan obat-obatan.
Ada beberapa gejala awal demensia, seperti mudah lupa, gangguan dalam berbahasa, disorientasi (waktu, tempat, orang), kesulitan mengambil keputusan, kemunduran (motivasi, inisiatif, minat), dan mincul tanda-tanda depresi.
Jika penyakit demensia sudah parah maka akan terjadi ketergantungan pada orang lain. Pasalnya, penderita akan mengalami sulit makan, tidak kenal anggota keluarga, sulit menahan buang air kecil dan besar, serta gangguan perilaku yang sangat berat.
Tanda-tanda Demensia Dini yang Dapat Dikenali
1. Penurunan daya ingat misalnya lupa nama, lupa tempat menaruh benda
2. Kebingungan, penderita dapat tersesat ketika keluar rumah sendirian dan kadang tidak dapat mengingat dimana dia atau bagaimana dia bisa sampai disana.
3. Kesulitan melakukan tugas-tugas yang lazim
4. Kesulitan mengerjakan kebiasaan sehari-hari, seperti makan, mandi, berpakaian, dll.
5. Perubahan kepribadian dan perilaku penderita. Misalnya menjadi mudah marah, tersinggung, gelisah, atau jadi pendiam. Kadang-kadang, menjadi bingung, paranoid, atau ketakutan.
6. Ketidakmampuan untuk mengikuti petunjuk.
7. Ada masalah dengan bahasa dan komunikasi, seperti tidak dapat mengingat kata-kata, nama benda-benda, atau memahami arti kata-kata umum.
8. Memburuknya kemampuan visual dan spasial, seperti menilai bentuk dan ukuran suatu benda.
9. Kehilangan motivasi atau inisiatif.
10. Kehilangan pola tidur normal.
Demikian sederet tanda atau sinyal demensia dini.
WINDA OKTAVIA
Baca juga : Bagaimana Cara Meringankan Sindrom Capgras
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.