Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anda Doyan Kerokan? Waspadai Pula Risiko Bahayanya

image-gnews
Pemain asing Persib Bandung, Rene Mihelic, rasakan sensasi kerokan. ( Instagram@renemihelic3)
Pemain asing Persib Bandung, Rene Mihelic, rasakan sensasi kerokan. ( Instagram@renemihelic3)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi masyarakat, kerokan sudah tidak asing lagi untuk dilakukan. Teknik pengobatan tradisional ini menjadi pilihan sebagian besar orang Indonesia untuk  meringankan rasa tidak enak badan, mulai dari sakit kepala hingga masuk angin. Kerokan dilakukan dengan menggosokan uang koin ke permukaan kulit punggung yang sudah diolesi minyak sampai kulit merah.

Secara medis, kerokan merupakan metode pengobatan tradisional yang aman dilakukan. Syafiq Manshur, dokter yang mendalami pengobatan tradisional, membenarkan hal tersebut tetapi dengan catatan kerokan dilakukan dengan teknik yang benar.

Menurutnya, kerokan yang benar yaitu dilakukan di punggung dari bagian tengah lalu menyamping ke kiri dan kanan. "Teknik kerokan yang benar akan menstimulasi titik akupunktur secara sempurna,” ujarnya di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta, pada Minggu, 27 April 2014 lalu.

Titik akupuntur tersebut berkaitan dengan kinerja organ tubuh, terutama untuk pencernaan, pernapasan, dan kekebalan. Syafiq Manshur menyatakan bahwa kerokan membuat pembuluh darah menjadi lebar. Kondisi ini membuat oksigen dan nutirisi terkirim lebih baik sehingga pegal linu menjadi hilang. Kerokan yang benar yaitu tidak menimbulkan luka atau lecet.

Sebaiknya, kerokan dilakukan dengan alat yang ujungnya tumpul seperti uang logam, sendok keramik, atau batu giok. Penggunaan minyak tertentu disarankan saat kerokan. Selain itu, kerokan pun tidak selalu harus bewarna merah.

Sementara itu, melansir elibrary.unikom.ac.id, hal-hal yang harus diperhatikan saat akan atau sesudah kerokan adalah:

1. Kerokan tidak boleh dilaksanakan saat seseorang baru selesai makan atau belum lewat dua jam selesai makan karena bisa sebabkan muntah atau mual.

2. Setelah kerokan, tidak disarankan untu mandi karena posisi pori-porinya masih terbuka. Mandi setelah baru selesai kerokan dapat sebabkan efek keram otot bagian dalam. Lakukan mandi setelah lewat dari dua jam pasca kerokan dan gunakan air hangat.


Waspada Bahaya Kerokan

Meski begitu, bahaya kerokan bisa saja muncul sebagai efek samping yang sulit dicegah, seperti berikut ini:

1. Menyebabkan memar dan bengkak di area yang dikerok
Proses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit yang disebut pembuluh darah kapiler, pecah. Hal ini membuat kulit jadi terlihat memar dan merah setelah terapi ini selesai dilakukan. Pada beberapa orang, pembengkakan juga bisa muncul di area kulit yang dikerok. Umumnya, memar dan pembengkakan yang terjadi akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau minggu.

2. Berisiko menimbulkan perdarahan
Kerokan tidak seharusnya menyebabkan perdarahan. Namun, jika tekanan yang diberikan di kulit dilakukan secara berlebihan, maka pecahnya pembuluh darah kapiler tidak hanya akan menghasilkan memar, tapi juga perdarahan minor.

3. Berisiko memicu penularan penyakit
Keluarnya darah dari permukaan kulit, juga membuka kesempatan terjadinya infeksi yang bisa menular melalui darah. Risiko penularan penyakit melalui kerokan juga akan meningkat apabila koin atau alat lain yang digunakan untuk terapi ini tidak steril dan telah digunakan oleh lebih dari satu orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Mengakibatkan nyeri
Ada orang yang bisa menahan sakitnya dikerok, ada yang tidak. Apabila Anda termasuk yang tidak bisa menahan rasa sakitnya, sebaiknya jangan terlalu memaksakan untuk menjalani terapi ini.

5. Tidak semua orang cocok dikerok
Tidak semua orang cocok untuk dikerok. Sebab, terapi ini bisa membuat pecahnya pembuluh darah kapiler. 

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Masuk Angin dan Ingin Kerokan, Pahami Dulu Aturannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

1 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

13 hari lalu

Ilustrasi memar. Klikdokter.com
Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

Memar atau lebam biasanya muncul di kulit dalam warna merah, ungu kebiruan dan jarang dianggap serius. Padahal bisa jadi masalah kesehatan tertentu.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

14 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

19 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


Waktunya Mudik Lebaran, Dokter Jantung Ingatkan Kaki Bengkak saat Perjalanan Jauh

20 hari lalu

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com
Waktunya Mudik Lebaran, Dokter Jantung Ingatkan Kaki Bengkak saat Perjalanan Jauh

Kaki bengkak dapat terjadi pada orang dalam perjalanan jauh karena sirkulasi darah terganggu akibat duduk terlalu lama, termasuk yang mudik Lebaran.


Penanganan Stroke Saat Golden Period, Ini yang Harus Dilakukan

38 hari lalu

Gejala stroke pada wajah yang perlu diwaspadai di antaranya kesulitan tersenyum hingga keluar air liur. Berikut penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Penanganan Stroke Saat Golden Period, Ini yang Harus Dilakukan

Kenali tanda-tanda stroke, dan dalam 3 jam pertama atau golden period untuk memaksimalkan peluang pemulihan. Ini yang harus dilakukan.


Saran Pakar untuk Cegah Kerusakan Otak Akibat Pembengkakan Pembuluh Darah yang Tersumbat

56 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Saran Pakar untuk Cegah Kerusakan Otak Akibat Pembengkakan Pembuluh Darah yang Tersumbat

Kurangi dampak kerusakan otak permanen akibat pembengkakan pembuluh darah yang tersumbat, dokter ingatkan manfaat golden hour.


Apa Itu Kanker Sarkoma yang Dialami Alice Norin?

19 Februari 2024

Alice Norin. Foto: Instagram/@alicenorin
Apa Itu Kanker Sarkoma yang Dialami Alice Norin?

Alice Norin didiagnosis mengalami kanker sarkoma, apakah itu? Apa gejalanya?


Segera Bawa ke RS, Golden Period Penanganan Awal Pasien Stroke Hanya 4,5 Jam

22 Januari 2024

Gejala stroke pada wajah yang perlu diwaspadai di antaranya kesulitan tersenyum hingga keluar air liur. Berikut penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Segera Bawa ke RS, Golden Period Penanganan Awal Pasien Stroke Hanya 4,5 Jam

Masyarakat perlu segera membawa pasien stroke ke rumah sakit. Semakin cepat datang, pemulihan penyakit stroke akan semakin baik.


Bisakah Akupunktur Menurunkan Berat Badan?

12 Januari 2024

Akupunktur. Foto : Hermina
Bisakah Akupunktur Menurunkan Berat Badan?

Bisakah akupunktur diterapkan untuk menurunkan berat badan? Terapis mengingatkan hal ini.