TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh membutuhkan asupan kalsium dan omega-3 untuk kesehatan. Namun, ahli nutrisi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), dr. Putri Sakti, mengingatkan meskipun memiliki manfaat baik bagi kesehatan, konsumsi omega-3 dan kalsium berlebihan ternyata bisa berbahaya.
"Semua nutrisi termasuk kalsium dan omega-3 ini walaupun sehat tapi kalau berlebihan pasti tidak baik, ada efek samping," kata Putri.
Baca Juga:
Ia menjelaskan omega-3 sangat diperlukan tubuh sebagai anti-inflamasi atau antiradang, mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah, serta dapat membantu menjaga kesehatan tulang. Bahan makanan yang mengandung omega-3 tinggi di antaranya ikan salmon, kembung, tuna, dan sarden, kenari, dan kacang kedelai.
Kebutuhan harian yang dianjurkan
Adapun, kebutuhan omega-3 yang dianjurkan Kementerian Kesehatan berbeda, tergantung usia dan jenis kelamin. Umumnya, pria dewasa membutuhkan 1.600 mg per hari, wanita dewasa 1.100 mg, sedangkan anak-anak 500-900 mg. Jika omega-3 dikonsumsi berlebihan, terutama dalam jangka panjang, Putri mengatakan hal tersebut akan meningkatkan risiko pendarahan.
"Jadi, misalnya dia dapat suplementasi dosis tinggi dan juga ternyata mendapatkan terapi untuk pengencer darah, ini perlu ada evaluasi lebih lanjut," ujarnya.
Namun, ia memastikan produk-produk yang mengklaim tinggi omega-3 dipastikan aman karena takarannya masih sesuai dengan kebutuhan harian. Sedangkan untuk kalsium, meski memiliki manfaat baik, termasuk untuk kesehatan tulang dan gigi, jika dikonsumsi dalam dosis berlebihan dapat memicu risiko penumpukan plak di pembuluh darah sehingga menjadi lebih kaku.
Kemenkes telah menganjurkan kebutuhan kalsium adalah 1.000 mg untuk orang dewasa usia 19-49 tahun dan 1.200 mg untuk yang berusia di atas 50 tahun. Sedangkan untuk bayi, anak, dan remaja adalah 200-1.200 mg.
"Untuk yang 50 tahun ke atas, sampai 2.000 mg itu insya Allah masih aman, apalagi kalau dari bahan makanan sumber. Kemudian perlu diketahui konsumsi kalsium itu maksimal 500 mg dalam sekali minum. Jadi, disesuaikan saja konsumsinya agar tubuh kita bisa mengolahnya dengan baik," jelasnya.